Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Menikah dengan Tjandra Budi Darmawan, pria asal Klaten, Jawa Tengah, adalah satu-satunya alasan Huang Hua, mantan juara dunia bulu tangkis asal China, untuk menetap di Indonesia dan berganti kewarganegaraan.
Setelah 25 tahun menetap di Indonesia, Huang Hua pun kini sudah jago berbahasa Indonesia dan sudah akrab dengan masakan Indonesia.
Huang Hua menyukai rendang, rawon, ayam goreng, hingga nasi kuning. Dia tak aktif lagi di dunia bulu tangkis dan memilih menjadi ibu rumah tangga, mengurus tiga putranya, serta membantu suaminya mengembangkan bisnis properti.
Perjalanan pernikahan Huang dengan sang suami ternyata menjadi cerita yang unik.
Tjandra dan Huang Hua bercerita, keputusannya menikah dengan pria asal Indonesia dan menetap di Klaten berawal dari pertemuan keduanya di Malang, Jawa Timur.
(Baca Juga: Masih Ingat Huang Hua? Pebulu Tangkis asal China Itu Kini Jadi WNI dan Menetap di Klaten)
Sebagai pemain bulu tangkis, karier Huang Hua baru mulai menonjol setelah berusia 20 tahun. Awalnya, meski tanpa prestasi menonjol di tingkat provinsi, dia mengaku beruntung karena dipilih atas pertimbangan muda dan memiliki tubuh yang proporsional.
Adalah Chen Yu Niang, pelatih yang ditunjuk Pemerintah China saat itu, yang membentuk Huang Hua akhirnya menjadi pemain bulu tangkis top dunia pada era 1990-an.
Chen yang pernah tinggal di Indonesia memberikan syarat khusus kepada Pemerintah China bahwa dia mau melatih asal bisa memilih sendiri pemain-pemainnya.
Salah satunya pada saat itu adalah Huang Hua yang belum terlalu tinggi jam terbangnya.
Alasannya agar bisa membentuk karakter dan pola permainan baru untuk pemain yang dilatihnya. "Makanya dia memilih saya karena lugu sehingga masih bisa ditanam apa saja," ujar Huang Hua dilansir BolaSport.com dari Kompas.
Di bawah besutan Chen, sosok Huang Hua terus berkibar. Pada tahun 1991, Huang Hua menyabet gelar pemain nomor satu dunia dan menjuarai berbagai gelar kejuaraan dunia.
Chen pula yang kemudian yang mengenalkan Huang Hua dengan Tjandra, sang suami. Saat itu, Huang Hua tengah mengikuti turnamen Indonesia Open di Malang pada tahun 1991.
Setelah selesai bermain, Huang Hua diajak Chen yang rupanya masih kerabat Tjandra, ke Klaten.
"Waktu itu saya mengikuti Indonesia Open di Malang. Terus pelatih saya, setiap tahun mengunjungi keluarganya di Klaten. Kebetulan saya saat itu sudah selesai main lalu saya diajak ke Klaten. Lalu berkenalan dengan Tjandra. Tetapi kenal sekadar say hello," kata Huang Hua.
Tjandra ternyata jatuh hati kepada Huang Hua. Dia melakukan berbagai upaya untuk kenal lebih dekat dengan Huang Hua, salah satunya intens berkunjung ke China.
(Baca Juga: Kisah Huang Hua 2: Mantan Rival Susy Susanti dari China yang Putuskan Jadi WNI karena Jatuh Cinta dengan Pria Klaten)
"Untuk tambah dekat dengan Huang Hua, saya sering ke sana dan di sana saya belajar bahasa Mandarin selama setengah tahun agar mudah berkomunikasi dengan Huang Hua," kata Tjandra.
Keduanya makin dekat dan karier bulu tangkis Huang Hua terus melesat. Namun, pada saat itu pula, Huang Hua sempat terserang penyakit infeksi pankreas.
Selama 40 hari, dia dirawat di rumah sakit. Saat menjalani perawatan di rumah sakit itulah, Huang Hua pun dilamar Tjandra.
Huang Hua kemudian menerima pinangan Tjandra dan akhirnya menikah tahun 1993. Tak lama kemudian mereka menikah dan memutuskan tinggal di Indonesia. (Muhlis Al Alawi)