Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Berniat menjajal dunia tinju profesional, mantan bek Manchester United, Rio Ferdinand, ditolak mentah-mentah.
Rio Ferdinand mengurungkan niatnya untuk berkecimpung di dunia tinju profesional.
Hal tersebut karena Rio Ferdinand ditolak mentah-mentah oleh British Boxing Board of Control (BBBoC) sebagai pembuat lisensi tinju profesional di Inggris.
Melalui akun Instagramnya, Ferdinand mengungkapkan kegagalannya kala mendaftarkan diri untuk mendapatkan lisensi tinju profesional.
Ferdinand mendaftarkan diri ke British Boxing Board of Control (BBBoC) demi menjadi petinju profesional.
(Baca Juga : Tyson Fury: Saya Bakal Merebut Gelar Kelas Berat)
Tanpa ditinjau, BBBoC langsung menolak melihat dokumen yang dia daftarkan.
"Setelah memberi tahu British Boxing Board of Control bahwa saya akan mendaftar, lalu saya mendapat konfirmasi bahwa mereka tidak akan melihat dokumen saya saat ini," kata Ferdinand seperti dikutip BolaSport.com melalui akun Instagramnya.
Sontak hal itu membuat eks pemain Manchester United ini merasa kecewa.
"Saya merasa kecewa dengan keputusan ini. Keputusan yang seperti meremehkan," ucap Ferdinand.
A post shared by Rio Ferdinand (@rioferdy5) on
"Tidak diberi kesempatan untuk menunjukkan kemampuan saya pada BBBoC melalui penilaian standar seperti yang lain merupakan keputusan yang sulit saya terima," ujar eks bek Manchester United ini.
Menurut Ferdinand, dia bukan satu-satunya orang yang kecewa. Juga orang lain yang senantiasa membantunya merasa kecewa.
Pasalnya, Ferdinand telah berlatih dengan keras di setiap pekan.
(Baca Juga : Setelah Sabet Gelar Juara Kelas Bantam-Super WBO, Petinju Ghana Ini Siap Lakukan Unifikasi Gelar)
Meski telah berusia 39 tahun, pria ini sanggup menjalani latihan 4-5 kali setiap pekan.
Pada akhirnya, dengan berat hati Ferdinand memutuskan untuk menggantungkan sarung tinjunya.
Walaupun gagal masuk dunia tinju profesional, melalui Instagram miliknya Ferdinand tetap berterimakasih pada tim yang telah membantunya berlatih selama ini.