Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Jelang Asian Games 2018, Anak Jalanan Dilibatkan dalam Program Goes to School

By Delia Mustikasari - Sabtu, 5 Mei 2018 | 16:58 WIB
Sejumlah anak-anak dilibatkan Inasgoc dalam program goes to school (INASGOC)

 Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (Inasgoc) berupaya untuk menanamkan nilai-nilai olahraga seperti nilai sportifitas, disiplin dan kerja keras kepada anak Indonesia.

Inasgoc menggandeng Yayasan Tri Kusuma Bangsa untuk melakukan edukasi nilai olahraga dan mengajak anak jalanan untuk ikut terlibat di dalam perhelatan Asian Games 2018 yang akan digelar 18 Agustus-2 September mendatang.

Yayasan Tri Kusuma Bangsa adalah sebuah yayasan yang bergerak dalam bidang pendidikan khususnya anak-anak kurang mampu, dan anak-anak penyandang disabilitas. 

Yayasan yang berdiri sejak 2012 dan memiliki anak asuh atau anak didik yang tidak sedikit dan tersebar di beberapa daerah seperti Jakarta, Blitar, dan beberapa sekolah lainnya.

Pengamat sosial dan Kepala Program Studi Vokasi Universitas Indonesia, Devie Rahmawati, mengatakan bahwa kehadiran Inasgoc untuk melibatkan anak-anak jalanan dalam perhelatan akbar ini menjadi momentum penting bagi memori kolektif anak-anak jalanan.

"Secara psikologis, mereka akan memiliki tingkat kepercayaan diri baru, ketika Inasgoc, khususnya para atlet memompa semangat perjuangan, kerja keras yang dimiliki para atlet kepada anak-anak jalanan," kata Devie.

(Baca juga: New Zealand Open 2018 - Jonatan Christie dan Berry Angriawan/Hardianto Jaga Asa Indonesia Raih Gelar)

"Kedua, anak-anak akan merasa memiliki harga diri karena kehadiran mereka diperhatikan dan menjadi bagian dari sebuah perhelatan dunia. Ini akan menjadi pengalaman mental yang besar bagi mereka," ucap Devie.

Devie juga mengatakan bahwa secara sosiologis, hal ini menjadi momentum untuk mengangkat kembali perhatian publik kepada anak yang terabaikan dari sistem sosial yang berkeadilan.

"Program seperti ini memberikan pesan simbolik bahwa kejayaan sebuah bangsa dalam bidang olahraga tidak akan mungkin terwujud bila tidak dibina semenjak dini melalui pembinaan anak-anak," ujar Devie.