Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (Inasgoc) berupaya untuk menanamkan nilai-nilai olahraga seperti nilai sportifitas, disiplin dan kerja keras kepada anak Indonesia.
Inasgoc menggandeng Yayasan Tri Kusuma Bangsa untuk melakukan edukasi nilai olahraga dan mengajak anak jalanan untuk ikut terlibat di dalam perhelatan Asian Games 2018 yang akan digelar 18 Agustus-2 September mendatang.
Yayasan Tri Kusuma Bangsa adalah sebuah yayasan yang bergerak dalam bidang pendidikan khususnya anak-anak kurang mampu, dan anak-anak penyandang disabilitas.
Yayasan yang berdiri sejak 2012 dan memiliki anak asuh atau anak didik yang tidak sedikit dan tersebar di beberapa daerah seperti Jakarta, Blitar, dan beberapa sekolah lainnya.
Pengamat sosial dan Kepala Program Studi Vokasi Universitas Indonesia, Devie Rahmawati, mengatakan bahwa kehadiran Inasgoc untuk melibatkan anak-anak jalanan dalam perhelatan akbar ini menjadi momentum penting bagi memori kolektif anak-anak jalanan.
"Secara psikologis, mereka akan memiliki tingkat kepercayaan diri baru, ketika Inasgoc, khususnya para atlet memompa semangat perjuangan, kerja keras yang dimiliki para atlet kepada anak-anak jalanan," kata Devie.
(Baca juga: New Zealand Open 2018 - Jonatan Christie dan Berry Angriawan/Hardianto Jaga Asa Indonesia Raih Gelar)
"Kedua, anak-anak akan merasa memiliki harga diri karena kehadiran mereka diperhatikan dan menjadi bagian dari sebuah perhelatan dunia. Ini akan menjadi pengalaman mental yang besar bagi mereka," ucap Devie.
Devie juga mengatakan bahwa secara sosiologis, hal ini menjadi momentum untuk mengangkat kembali perhatian publik kepada anak yang terabaikan dari sistem sosial yang berkeadilan.
"Program seperti ini memberikan pesan simbolik bahwa kejayaan sebuah bangsa dalam bidang olahraga tidak akan mungkin terwujud bila tidak dibina semenjak dini melalui pembinaan anak-anak," ujar Devie.
"Karena itu, kita tidak boleh abai dengan satu anak sekalipun karena itu berarti kita melepas peluang lahirnya bintang-bintang olahraga di masa datang," kata Devie.
Menurut Devie, data global menunjukkan bahwa jumlah anak-anak yang menghuni bumi kurang lebih 50 persen populasi penduduk dunia dan mereka adalah entitas yang sangat rentan.
(Baca juga: Zulfadli Zukiffli: Saya adalah Korban)
Sementara itu, Any Kusuma dewi, Ketua Yayasan Tri Kusuma Bangsa mengatakan bahwa Asian Games adalah event besar sebuah perlombaan olahraga dan dari olahraga mengajarkan bukan hanya kekuatan jasmani saja, tetapi juga sebuah sportivitas, kerja sama dan meningkatkan rasa kepercayaan diri.
"Anak-anak marginal yang bekerja dijalanan serta anak-anak difabel sangat memerlukan hal-hal tersebut untuk menunjang perkembangan mereka baik fisik atau mental secara utuh," kata Any.
"Saya mewakili keluarga besar Yayasan Tri Kusuma Bangsa berterima kasih atas kesempatan luar biasa yang diberikan kepada kami dan anak- anak didik kami khususnya karena telah dilibatkan dalam kegiatan 18th ASIAN GAMES Goes To School ini," ucap Any.