Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Promotor Anthony Joshua Bocorkan 5 Petinju yang Berpotensi Jadi Lawan Selanjutnya

By Akbar Rosidianto - Senin, 7 Mei 2018 | 00:58 WIB
Promotor tinju, Eddie Hearn, berbicara kepada media menjelang pertarungan untuk memperebutkan gelar juara dunia versi IBF antara Anthony Joshua (Inggris) dan Dominic Breazeale, di London, 4 Mei 2016. (BEN STANSALL/AFP PHOTO)

Promotor juara tinju kelas berat Anthony Joshua, Eddie Hearns, membocorkan lima calon lawan potensial untuk petinju yang dinaunginya tersebut.

Anthony Joshua berhasil merebut gelar juara versi WBO dari Joseph Parker pada 31 Maret 2018.

Kemenangan tersebut membuat Joshua sudah mengoleksi empat sabuk juara tinju kelas berat yaitu gelar juara versi WBO, WBA, IBF dan IBO.

Dengan empat gelar berada dalam genggaman, maka Joshua tinggal merebut satu gelar juara tersisa untuk menjadi juara tak terbantahkan atau undisputed champion.

Berbagai kalangan pun mencoba mereka-reka lawan selanjutnya dari petinju berkebangsaan Inggris tersebut.

Munculnya berbagai prediksi soal sosok lawan Joshua berikutnya membuat sang promotor, Eddie Hearn, membocorkan lima petinju pilihan yang mungkin bakal menghadapi pemilik gelar juara kelas berat WBO, WBA, IBF dan IBO itu.

(Baca Juga : Niat Rio Ferdinand Menjadi Petinju Profesional Ditolak)

5. Kubrat Pulev

Petinju asal Bulgaria ini menjadi pilihan terakhir bagi Hearn.

Kubrat Pulev pernah dijadwalkan bertarung melawan Joshua tahun lalu di Principality Stadium, Wales.


Petinju juara dunia kelas berat IBF, WBA (Super), dan IBO, Anthony Joshua (kiri) akan berhadapan dengan Kubrat Pulev (kanan) pada pertandingan yang akan berlangsung di Pricipality Stadium, Cardiff, Wales (28/10/2017).(TWITTER.COM/ANTHONYFJOSHUA)

Namun cedera yang dialaminya membuat Pulev mundur dari pertandingan tersebut.

Posisinya saat itu digantikan oleh petinju berkebangsaan Prancis, Carlos Takam.

4. Dillian Whyte

Laga ulang dengan tajuk "Raja dari London Selatan" bisa jadi salah satu tema pertandingan antara Anthony Joshua melawan kompatriotnya, Dillian Whyte.

Whyte sempat membuat Joshua terguncang pada pertandingan pertama yang digelar tahun 2015 silam.

Whyte sempat membuat kaki sang juara goyah lewat pukulan hook kiri.

(Baca Juga : Juara Dunia Kelas Menengah Gennady Golovkin Anggap Canelo Alvarez Hanya Masalah di Dunia Tinju)

Namun Whyte tidak berhasil mempertahankan keunggulannya. Dia justru takluk setelah menerima pukulan uppercut mematikan dari Joshua.

Dilansir BolaSport.com dari The Sports Man, Joshua dan Whyte memiliki kecocokan dalam sejarah dan rivalitas yang bisa memberikan keuntungan besar.


Petinju kelas berat Inggris Dillian Whyte, pasca mengalahkan petinju Australia, Lucas Browne, 24 Maret silam.(twitter.com/SkySportsBoxing)

3. Jarell Miller

Eddie Hearn mulai melebarkan sayapnya sebagai promotor tinju dengan memasuki daerah Amerika Serikat (AS) tahun lalu.

Dua pertandingan telah digelar di kota New York, Amerika Serikat, di mana kedua pertandingan tersebut melibatkan Jarrel Miller.

Miller pun akan menjadi salah satu calon lawan Joshua andaikan sang juara ingin mencoba tantangan baru dengan bertinju di hadapan masyarakat AS.

2. Alexander Povetkin

Anthony Joshua memegang tiga dari empat gelar major dunia kelas berat WBO, WBA dan IBF.

Dengan gelar yang besar, ada pula tanggung jawab yang besar untuk mempertahankan gelar juara dalam pertandingan wajib.

(Baca Juga : Cabang Olahraga Tinju Berpotensi Dicoret pada Olimpiade Tokyo 2020)

WBA memberi perintah pada Joshua untuk melawan Alexander Povetkin (Russia).

Mereka memberi Joshua waktu 150 hari untuk memilih apakah akan bertarung, melepaskan gelar, atau bernegosiasi kembali.

1. Deontay Wilder

Menurut Hearn, Joshua berpeluang untuk menghadapi salah satu pertarungan terbesar dalam karier tinjunya.

Adalah sang juara tinju kelas berat WBC, Deontay Wilder, yang akan menjadi calon lawan terkuat Anthony Joshua.

Petinju berkebangsaan AS memiliki catatan impresif yaitu 40 pertandingan selalu menang dengan 39 KO.


Petinju Kuba, Luis Ortiz, terjatuh ke pojok ring setelah dipukul KO oleh Deontay Wilder (Amerika Serikat) saat bertanding di Barclays Center, New York, Amerika Serikat pada hari Sabtu (3/3/2018) waktu setempat.(TWITTER.COM/DEONTAY WILDER )

Meski demikian, beberapa pihak juga mengkritik gaya bertinjunya yang sedikit aneh.

(Baca Juga : Tyson Fury: Saya Bakal Merebut Gelar Kelas Berat)

Dilansir BolaSport.com dari The Sports Man, Wilder memiliki dua kelebihan yang sulit untuk ditiru.

Pertama adalah kekuatan pukulannya yang dahsyat. Adapun yang kedua adalah semangat yang kuat.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P