Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

New Zealand Open 2018 dan Memori Manis Indonesia yang Gagal Terulang

By Any Hidayati - Senin, 7 Mei 2018 | 15:55 WIB
Jonatan Christie mengantisipasi shuttlecock ketika bertanding melawan Sai Praneeth B pada laga semifinal New Zealand Open 2018 di North Shore Events Centre, Auckland, Selandia Baru (5/5/2018). (DOK. NEW ZEALAND OPEN)

Indonesia dipastikan gagal mengulang memori manis yang didapatkan pada tahun lalu saat tampil pada partai final New Zealand Open 2017 yang berlangsung Minggu (6/5/2018).

Hal ini dikarenakan dua wakil Indonesia yang lolos ke partai final tak ada satu pun yang keluar sebagai juara.

Alhasil, Indonesia tidak membawa satu pun gelar juara pada New Zealand Open 2018.

Hal ini berbanding terbalik dengan kondisi wakil Merah Putih pada kejuaraan yang sama edisi tahun lalu.

Saat itu, Ronald Alexander/Annisa Saufika yang menjadi wakil satu-satunya Indonesia di final sukses pulang membawa gelar juara.


Pasangan ganda campuran Indonesia, Ronald Alexander/Annisa Saufika, berpose di atas podium juara setelah memenangi laga final turnamen Selandia Baru Terbuka atas Sawan Serasinghe/Setyana Mapasa (Australia) di North Shore Events Centre, Auckland, Minggu (6/8/2017). Ronald/Annisa menang dengan skor 21-19, 21-14.(INSTAGRAM/BADMINTON INDONESIA)

Ronald/Annisa menang straight games 21-19, 21-14 atas wakil Australia, Sawan Serasinghe/Setyana Mapasa.

Meski tahun ini Ronald/Annisa juga tampil, namun keduanya terhenti di babak perempat final saat bersua ganda campuran Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai.

Ronald Alexander/Annisa Saufika kalah dua gim langsung dengan skor 15-21, 11-21.

Pada sisi lain, tahun ini Indonesia harus puas dengan dua predikat runner-up yang dipersembahkan oleh Jonatan Christie dan Berry Angriawan/Hardianto.