Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pebulu tangkis tunggal putra nasional, Jonatan Christie, mengakui bahwa kekalahan dari Lin Dan (China) pada final New Zealand Open, 6 Mei lalu sebagai bekal menghadapi Piala Thomas 2018.
"Banyak sisi positif yang saya dapatkan saat kalah dari Lin Dan. Saya harus lebih fokus ketika menghadapi pemain unggulan seperti halnya bertemu Tommy Sugiarto dan Sai Praneeth (India) di New Zealand," kata Jonatan seusai pengukuhan tim Thomas-Uber Indonesia di Hotel Century, Senayan, Jakarta, Selasa (8/5/2018).
"Hasil di New Zealand, saya jadikan motivasi. Persaingan pada Piala Thomas 2018 tidak jauh berbeda dari Kejuaraan Beregu Asia. Hal yang membedakan, China tidak turun dengan kekuatan penuh dan masuknya Kento Momota dalam sebagai tunggal pertama tim Thomas Jepang," tutur Jonatan.
Pada Kejuaraan Beregu Asia 2018, Februari lalu, tim putra Indonesia keluar sebagai pemenang setelah mengalahkan China dengan skor 3-1.
Dalam kejuaraan tersebut, Jonatan yang ditunjuk sebagai tunggal pertama, menunaikan tugas dengan baik karena selalu menyumbang poin bagi tim Indonesia sejak fase penyisihan hingga babak final.
"Saya tidak mau memikirkan hasil sapu bersih pada kejuaraan Asia, tetapi fokus untuk menyumbang poin dan membuat tim kompak," ujar pemain berusia 20 tahun ini.
Jonatan juga tidak mau memusingkan posisinya sebagai tunggal nomor berapa pada Piala Thomas 2018.
(Baca juga: Tim Thomas-Uber Indonesia 2018 Resmi Dikukuhkan)
"Susunan pemain yang diturunkan akan didiskusikan lagi dengan pelatih," ujar Jonatan.
Tim Thomas Indonesia tergabung di Grup B bersama, Korea, Kanada, dan Thailand.