Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Legenda Tinju Dunia Ini Muak dengan Skandal Doping yang Kian Marak

By Susi Lestari - Kamis, 10 Mei 2018 | 16:33 WIB
Petinju asal Ukraina, Wladimir Klitschko, membalut tangannya dengan perban sebelum latihan di Biohotel Stanglwirt, Going, Austria, jelang laga tinju kelas berat IBO, WBA Super, dan IBF kontra Anthony Joshua pada 6 April 2017. (JOHANN GRODER/APA/AFP)

Legenda tinju asal Ukrania, Wladimir Klitschko, merasa tidak senang dengan semua skandal penggunaan obat-obatan terlarang (doping) yang terus berkembang dalam olahraga tinju.

Wladimir Klitschko merupakan mantan petinju yang pernah mendominasi divisi kelas berat selama lebih dari satu dekade sebelum memutuskan pensiun pada tahun lalu.

Keputusan untuk pensiun diambil oleh Klitschko setelah dia mengalami kekalahan pada pertarungan terakhirnya kontra Anthony Joshua (Inggris).

Selama masa-masa pensiun, Wladimir Klitschko ternyata terus mengikuti perkembangan tinju dan cukup terusik oleh kasus pemakaian doping yang kian marak.

(Baca Juga: Seperti Mimpi di Siang Bolong, Pemain Malaysia Ini Ingin Bawa Pulang Trofi Piala Thomas 2018 untuk Negaranya)

Pada Februari 2018, skandal doping kembali terkuak saat Saul "Canelo" Alvarez dinyatakan positif menggunakan zat terlarang jenis clenbuterol pada.

Setelah dinyatakan bersalah, Canelo pun diskors oleh Komisi Atletik Nevada (negara bagian Amerika Serikat) selama enam bulan dan dipaksa mundur dari laga ulang melawan Gennady Golovkin.

Terkait dengan skandal doping, Klitschko menyampaikan harus ada lebih banyak pengujian yang dilakukan para petinju yang masih aktif.

"Tidak mungkin ada asap jika tidak ada api. Ketika Anda melihat begitu banyak kasus doping yang terjadi secara konstan dan dalam skala besar, itu benar-benar mengkhianati jati diri olahraga," kata Klitschko dilansir BolaSport.com dari Boxing Scene.

"Olahraga adalah tentang bersaing satu sama lain dan berusaha menjadi pemenang. Tinju adalah salah satu olahraga yang paling jujur karena tidak ada tim. Mungkin beberapa petinju memiliki tim, tetapi mereka berada di luar ring," sambungnya.