Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bagi Sabri, raihan medali perak ini adalah yang terbaik sepanjang kariernya di cabang olahraga panjat tebing.
"Senang. Cuman apa ya 50 persen senang, 50 persen tidak soalnya tadi harusnya bisa emas. Tetapi, saya bersyukur mendapat perak karena ini pencapaian tertinggi saya di panjat tebing," ujar Sabri dalam siaran pers yang diterima BolaSport.com.
Pada babak big final nomor speed world record perorangan putri, Agustina Sari harus mengakui kecepatan atlet Prancis,Anouck Jaubert yang mencatatkan waktu 7,62 detik atau terpaut 0,12 detik dari catatan waktu Agustina yang hanya mencatat 7,74 detik.
Meski demikian, capaian ini cukup membuat Agustina Sari semakin percaya diri menatap Asian Games bulan Agustus mendatang.
"Kalau sekarang lebih percaya diri. Insya Allah siap menghadapi Asian Games," ujar Agustina yakin.
(Baca juga: 73 Wasit Polo Air Nasional dan Internasional Ikuti Pelatihan FINA di Jakarta)
Senada dengan Agustina, Aries Susanti Rahayu juga merasa lebih mantap menghadapi Asian Games setelah mengikuti tiga kejuaraan dunia sebagai program try out pemusatan latihan nasional timnas panjat tebing.
Aries harus puas dengan medali perunggu setelah dua kali terpeleset pada babak small final maupun babak big final.
Pelatih kepala timnas panjat tebing Indonesia, Caly Setiawan, mengaku cukup puas dengan pencapaian para atlet.
Menurut Caly, perolehan medali ini bisa menjadi tolok ukur kesiapan menghadapi Asian Games yang semakin dekat.
"Dari sembilan medali yang tersedia di tiga seri kejuaraan dunia yang kami ikuti, kami berhasil membawa pulang tujuh medali. Hasil ini cukup bagus bagi atlet dan juga tim," tutur Caly.
Caly menambahkan bahwa lahirnya peraih medali yang baru dari Tanah Air juga menjadi sinyal bahwa Indonesia memiliki banyak atlet panjat level dunia.