Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) telah menerima pengunduran diri yang diajukan Wakil Presiden BWF Gustavo Salazar Delgado.
Seperti dilansir BolaSport.com dari Insidethegames, Senin (14/5/2018), permohonan mundurnya Delgado disebabkan alasan pribadi yang tidak ada korelasinya dengan bisnis BWF.
Delgado berstatus bebas tugas sebagai Wakil Presiden BWF sejak Juni 2017 hingga proses penyelidikan atas kasus suap yang melibatkan namanya tuntas diusut.
Sebelum menyandang status sebagai wakil presiden BWF sejak 2013, Delgado adalah anggota Dewan BWF pada 2007.
Saat ini, dia sedang diselidiki karena diduga terlibat dalam kasus pencucian uang di Peru terkait perusahaan konstruksi Brasil, Odebrecht.
Delgado sebenarnya sudah masuk dalam daftar pencarian orang pihak berwenang atas kasus tersebut sejak Mei 2017.
Seorang hakim di Peru telah memerintahkan agar pria yang juga pengusaha itu ditempatkan dalam penahanan pra-ajudikasi selama 18 bulan sebelum sidang kasus tersebut resmi digelar.
Bulan lalu, Mahkamah Agung mengumumkan permintaan ekstradisi terhadap Delgado yang saat ini tinggal di Amerika Serikat.
(Baca juga: Bulu Tangkis Asia Minta Zulfadli Zulkiffli Tunjukkan Bukti bahwa Dia Tidak Bersalah)
Presiden BWF Poul-Erik Høyer mengucapkan terima kasih kepada Delgado atas pelayanannya selama bertahun-tahun di Dewan, komitmen, serta kontribusinya yang signifikan terhadap bulu tangkis.
BWF sekarang sedang membuka lowongan untuk posisi Wakil Presiden dalam sebuah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Penyelidikan kasus korupsi melibatkan dugaan suap senilai 1,2 juta Dollar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 16,7 miliar. Jumlah tersebut ditawarkan kepada Jorge Acurio, mantan Gubernur Regional kota Peru Cusco.
Dia didekati oleh perusahaan Odebrecht untuk memberi mereka kontrak untuk membangun jalan baru di Cusco.
Odebrecht adalah organisasi global asal Brasil. Perusahaan ini aktif di bidang teknik, konstruksi, infrastruktur, industri, dan real estate.
Perusahaan telah dituduh menggunakan suap dan korupsi untuk mengamankan sekitar 100 proyek di 12 negara, termasuk beberapa proyek terkait dengan Olimpiade Rio 2016 dan Paralimpiade di Rio de Janeiro, Brasil.
Acurio diduga menggunakan Delgado untuk membantu mentransfer pembayaran melalui perusahaan lepas pantai Wircel SA.
(Baca juga: Mobil yang Dikendarai Legenda Formula 1 Ini Terjual Rp 68 Miliar)
Menurut surat kabar Cuarto Poder, seorang pengacara yang terlibat dalam kasus ini, José Zaragoza, telah menuduh Delgado mengetahui langsung semua proses pembayarannya.
Delgado juga memainkan peran dalam mengamankan kontrak pemasaran untuk Pan American Games 2019 di Lima.
Dia menjabat sebagai Presiden Asociación Lima 2019, sebuah perusahaan swasta yang dibentuk untuk mengelola sponsor dan hak penyiaran bagi Panitia Pelaksana hingga Desember 2016.