Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pebulu tangkis tunggal putra Denmark, Hans-Kristian Solberg Vittinghus, mengatakan uang atau ketenaran bukan segalanya dalam bulu tangkis.
Hal itulah yang dirasakan Hans-Kristian Solberg Vittinghus setelah negaranya untuk kali pertama sukses menjuarai Piala Thomas pada 2016.
Denmark menjadi juara baru pada turnamen beregu putra paling bergengsi di dunia ini setelah mengalahkan Indonesia pada pertandingan final yang digelar di Kunshan, China, 22 Mei 2016.
Saat itu, Vittinghus berperan sebagai pemain penentu yang turun pada partai kelima saat kedudukan imbang, 2-2.
Pada pertandingan terakhir, Vittinghus menantang wakil Indonesia, Ihsan Maulana Mustofa.
(Baca Juga: Gara-gara Indonesia, Malaysia Berani Ambil Risiko Kirim Pemain Muda ke Piala Thomas 2018)
Tugas sebagai algojo terakhir ditunaikan Hans-Kristian Solberg Vittinghus dengan sangat baik.
Dia menundukkan Ihsan Maulana Mustofa untuk memastikan Denmark meraih kemenangan 3-2 atas Indonesia.
Namun, tak seperti di negara lain ketika peran besar diganjar dengan materi berlimpah, Vittinghus justru cuma diberi bonus tak lebih dari Rp 15 juta dari negaranya.
"Kami telah mendengar tim lain mendapatkan tanah, mobil, dan uang ratusan juta setelah memenangkan Piala Thomas," kata Vittinghus yang dilansir BolaSport.com dari The Star.