Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Kami berlatih keras untuk kualifikasi zona Afrika, dan kemudian kami terus berlatih sejak saat itu," ujar Hamek.
"Kami kadang-kadang berlatih di Prancis dan kadang-kadang di Aljazair," tambah pemain yang turun di sektor tunggal dan ganda putra tersebut.
Hamek kemudian menceritakan tentang kisahnya sendiri hingga bisa terjun di bulu tangkis.
Dia mengungkapkan bahwa tujuan awal dirinya bermain bulu tangkis adalah agar bisa mendapat nilai tambahan di sekolah.
Namun demikian, kecintaan pemain berusia 25 tahun itu justru mulai tumbuh dan semakin membesar.
Kini sudah sepuluh tahun lebih Hamek berjuang untuk mengenalkan bulu tangkis di negaranya dan impiannya mulai terwujud.
"Lihatlah, siapa yang mengira saya akan ada di sini. Sekarang, saya bisa bepergian ke berbagai negara, bertemu dengan orang yang berbeda budaya, sampai bertemu dengan pemain-pemain bulu tangkis hebat di dunia," ujar Hamek.
(Baca Juga: Pemain Denmark yang Gagalkan Indonesia Juarai Piala Thomas 2016 Minta BWF Bertindak Adil)
Sejak kenal dengan olahraga tepok bulu, Hamek mengaku Lee Chong Wei (Malaysia) menjadi idolanya.
"Saya bisa menonton Lee Chong Wei bermain tanpa harus makan atau tidur. Dia selalu membuat permainan tampak indah," puji Hamek kepada idolanya.
"Ini seperti mimpi yang menjadi kenyataann bagi saya dan rekan satu tim untuk berlatih dan bermain sangat dekat dengannya," tambah Hamek.
Pada pertandingan pertama, Aljazair harus menelan kekalahan telak 0-5 dari juara bertahan, Denmark.
Aljazair akan bertemu dengan Malaysia pada pertandingan kedua penyisihan grup D Piala Thomas 2018 yang akan digelar di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Selasa (22/5/2018).