Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Menpora: Nama Istora Harus Dipertahankan

By Ferril Dennys Sitorus - Senin, 21 Mei 2018 | 19:58 WIB
Kondisi Istora Senayan Jakarta pada penyelenggaraan Indonesia Masters 2018 pada 23-28 Januari. (GARRY ANDREW LOTULUNG/KOMPAS.COM )

Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, kembali menyatakan bahwa Istora Gelora Bung Karno adalah warisan sejarah yang tidak boleh oleh diganti siapa pun. 

Hal tersebut kembali ditegaskan Imam setelah netizen kembali mempertanyakan polemik wacana perubahan nama Istora, beberapa waktu lalu.

“Apa pun dan siapa pun tidak berhak untuk mengubah nama ini karena di sini ada pengorbanan, darah, dan air mata untuk membangun GBK. Karena itu kita harus bergotongroyong dan bersatu padu mempertahankan nama ini," kata Imam dalam rilis yang diterima BolaSport, Senin (21/5/2018) malam.

Terkait fakta fakta PPK GBK membutuhkan dukungan sponsor untuk pemeliharaan dan pembiyaan, Imam mengatakan hal itu dapat dilakukan secara profesional tanpa harus mengubah namanya.

Imam juga mengingatkan soal keberadaan Istora yang telah menjadi bagian dari semangat para atlet Indonesia untuk menorehkan prestasi di berbagai ajang yang digelar.

(Baca Juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia 2018, Awal dan Akhir di Moskwa)

Selain bulutangkis, beberapa cabang olahraga yang bertanding, juga pernah mencatatkan sejarah kala Indonesia Raya membahana di hadapan sekitar 12.000 penonton Istora pada 3 Mei 1985. 

Saat itu, pukulan straight kiri Ellyas Pical membuat petinju Korea Selatan Chun Ju Do mencium matras dan sabuk juara kelas bantam junior IBF berpindah ke Ellyas Pical. 

Pical kemudian menjadi petinju Indonesia pertama yang menjadi juara dunia.

"Sudah barang tentu kita ingin GBK terus melahirkan prestasi prestasi hebat berikutnya di Tanah Air," ujarnya lagi.