Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Piala Thomas 2018 - Susy Susanti: Hasil Ini Tidak Sesuai Harapan

By Delia Mustikasari - Sabtu, 26 Mei 2018 | 14:43 WIB
Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, mengembalikan kok ke arah Li Junhui/Liu Yuchen, pada partai keempat semifinal Piala Thomas 2018 melawan China di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Jumat (25/5/2018). (BADMINTON INDONESIA)

Tim putra Indonesia gagal mencapai final Piala Thomas 2018 setelah kalah 1-3 dari China pada babak semifinal yang berlangsung Jumat (25/5/2018).

Hasil ini tidak lebih baik dari pencapaian tim Thomas Indonesia pada 2016. Saat itu, Indonesia tampil sebagai runner-up.

"Hasil ini memang tidak sesuai dengan harapan karena paling tidak kami ingin mempertahankan hasil tahun lalu. Tapi saat ini dengan ranking keseluruhan, kami menjadi unggulan ketitiga. Hal ini juga mempengaruhi," kata Manajer tim Piala Thomas dan Uber Indonesia 2018, Susy Susanti.

"Kalau dilihat kekuatan yang merata itu ada di China, baik tunggal maupun ganda. Mungkin kalau ketemu Jepang, peluangnya lebih besar. Lawan Denmark pun bisa," ujar Susy seperti dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia.

Indonesia kehilangan poin pertamanya dari pemain tunggal, Anthony Sinisuka Ginting. Berhadapan dengan Chen Long, Anthony kalah 20-22 dan 16-21.

Setelah itu, pasangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo berhasil menang atas Liu Cheng/Zhang Nan. Posisi pun menjadi imbang 1-1.

Namun, Jonatan Christie yang tampil pada partai ketiga tak berhasil mengamankan kemenangan. Ia kalah dari Shi Yuqi, 21-18, 12-21, 15-21.

(Baca juga: Piala Uber 2018 - Rexy Mainaky Puji Kekompakan Tim Bulu Tangkis Putri Thailand)

"Dari hasil hari ini memang harus kami akui, bahwa tim China masih lebih kuat. Dari awal semua sudah berjuang maksimal. Pertama dari Anthony, dia punya kesempatan, sudah ketat, tapi di akhir harus mengakui keunggulan Chen Long," ucap Susy.

"Tapi, secara keseluruhan, permainan Anthony sudah cukup baik. Hanya saat di poin-poin kritis ada beberapa kesalahan yang membuat kalah. Semua sudah bermain maksimal, tapi lawan cukup baik," aku Susy.