Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kepindahan Andakara Prastawa Dhyaksa dari Stapac Jakarta ke Pelita Jaya Jakarta menuai isu tak sedap.
Menurut rumor yang bereda, kepindahan Andakara Prastawa Dhyaksa ke kubu Pelita Jaya tak lepas dari keinginannya untuk meraih gelar juara Indonesia Basketball League (IBL).
Pebasket kelahiran 16 Agustus 1992 ini pun menanggapi dengan santai kabar miring tersebut.
"Sebenarnya mau di mana pun saya main, pasti harapannya mau juara," ujar Prastawa yang dikutip BolaSport.com dari IBL Indonesia.
Selain disebut ngebet juara, isu perihal menit bermain alias minute play juga mengiringi kepindahan Prastawa.
(Baca Juga: Alasan Pusarla Venkata Sindhu dan Saina Nehwal Pisah Jam Latihan)
"Soal minute play, tergantung pelatih sih. Kalau Pelita Jaya bilangnya mereka butuh, ya saya pasti dimainin dong," kata pebasket yang akrab disapa Pras itu.
Terhitung sejak 1 Mei 2018, Pras dipastikan sudah tidak berseragam Stapac Jakarta.
Andakara Prastawa Dhyaksa memulai debut karier basket profesional bersama Stapac (dulu Aspac) pada musim 2012-2013.
Pada musim pertamanya itu, Pras mampu menampilkan performa gemilang dengan catatan 15,3 poin, 2 assist, dan 2 steal per gim.
Rapor statistik itulah yang kemudian membawa Pras meraih penghargaan Rookie of the Year NBL dan Sixth Man of the Year NBL 2013.
(Baca juga: Lagi, Tim Repsol Honda Ditolak Pebalap Incaran)
Andakara Prastawa Dhyaksa juga menjadi bagian dari First Team NBL Indonesia 2012-2013 dan NBL Indonesia All-Star 2013.
Setahun berselang, Pras membawa Aspac menjuarai NBL Indonesia.
Tak cuma itu, pebasket yang kini berusia 25 tahun tersebut juga terpilih sebagai Pemain Terbaik alias Most Valuable Player (MVP) pada laga final NBL 2014.