Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

5 Fakta Menarik Tentang Cara Pemain Muslim Menjalankan Puasa dan Sepak Bola saat Bulan Ramadhan

By Eko Isdiyanto - Selasa, 5 Juni 2018 | 22:36 WIB
Paul Pogba, Mohamed Salah, dan Mesut Oezil, beberapa pemain Muslim yang berpuasa (dok-bleacherreport.com)

Mempersiapkan kondisi fisik untuk Piala Dunia 2018 di Rusia tidaklah mudah bagi pemain manapun, terlebih dengan pemain Muslim.

Bergulirnya Piala Dunia 2018 di Rusia bersamaan dengan bulan suci Ramadhan, hal ini membuat sedikit rumit bagi pemain sepak bola Muslim.

Bulan Ramadhan bagi umat muslim merupakan bulan yang suci, selain diwajibkan untuk berpuasa, pada bulan ini segala bentuk amal baik akan mendapat pahala berlipat ganda.

Namun, bagaimana dengan para pemain sepak bola Muslim yang mempersiapkan diri untuk memulai ajang bergengsi di Rusia nanti?


Logo Piala Dunia 2018 ( DOK. FIFA )

Beberapa nama besar seperti Mesut Oezil, Mohamed Salah, dan Paul Pogba tentunya membutuhkan cara untuk mengatasi kompleksitas waktu bermain dan berlatih dengan kewajiban menjalankan perintah agama.

(Baca juga: Penyerang Asing Persija Digoyang Isu Tak Sedap, Brand Apparel Lokal Kena Imbas)

Dilansir BolaSport.com dari bleacherreport.com, berikut beberapa fakta menarik tentang puasa bulan Ramadhan dan sepak bola.

1. Profesional terhadap tuntutan

Sikap profesional ditunjukkan oleh para pemain timnas Tunisia, mereka tetap menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan meski harus melakoni pertandingan.

Seorang jurnalis Tunisia mengatakan bahwa melakukan pertandingan sepak bola dengan berpuasa merupakan hal yang sangat melelahkan secara fisik, tetapi semua itu adalah keputusan dari setiap individu pemain timnas Tunisia.

Dia juga menjelaskan bahwa hampir semua pemain timnas Tunisia seorang Muslim, mereka harus menjalankan kewajiban mereka, tetapi jadwal latihan telah memakan waktu mereka.

2. Berpikiran positif

Pikiran yang positif sangat mendorong performa pemain di lapangan.

Selain itu, pemikiran yang positif pun berpengaruh terhadap kebugaran pemain.

Pemain sepak bola sangat dituntut untuk memiliki kebugaran fisik, hal tersebut diungkapkan langsung oleh direktur Asosiasi Pemain Sepak Bola Muslim, Islam Momani.

"Periode Ramadhan menjadi waktu yang menantang bagi para pemain sepak bola Muslim, karena profesi yang mereka jalani sangat menuntut kebugaran fisik," kata Islam Momani.

"Namun, aspek spiritual dan mental dapat menginspirasi dan memotivasi para pemain untuk dapat melangkah lebih jauh, hal ini memberi kekuatan mental mereka untuk jauh lebih fokus," tambahnya.

Aspek keagamaan yang kuat sangat berpengaruh terhadap keadaan berfikir seseorang.

Jika kehidupan spiritual berjalan dengan lancara, maka pikiran positif akan selalu menghiasi hidup, begitu juga sebaliknya.

Beberapa orang berfikir, kurangnya energi dan kekuatan dari tidak makan dan minum seringkali merupakan pemikiran utama dari mereka yang tidak berpuasa.

Namun, sebuah kasus membuktikan bahwa anggapan itu tidak benar bagi mereka yang tetap menjalankan ibadah puasa.

Mereka justru memperoleh ketenangan dalam berfikir.

(Baca juga: Basah-basahan bersama Sang Kekasih, Cristiano Ronaldo Umbar Senyum Lebar)

3. Tidak ada kontra antara berpuasa dan sepak bola

Abdel-Zaher El Saqqa merupakan mantan bek timnas Mesir yang menghabiskan sebagian besar kariernya di Turki.

Dia menjelaskan bahwa selalu berpuasa saat bulan Ramadhan meski harus menjalani pertandingan.

"Saya selalu bermain dengan baik saat berpuasa, dan itu merupakan salah satu permainan terbaik saya selama Ramdhan, walapun harus berbuka puasa ditengah pertandingan ketika adzan Magrib terdengar," kata Abdel.


Reaksi pemain timnas Turki, Arda Turan (kiri) dan Burak Yilmaz, di tengah selebrasi gol pemain Islandia di belakang mereka dalam partai Kualifikasi Piala Dunia 2018 di Eskisehir Stadium, 6 Oktober 2018.(STR / AFP)

Nathan Ellington yang pernah bermain di Liga Inggris juga mengakui bahwa berpuasa ketika terdapat pertandingan bukanlah hal yang sulit.

"Sejujurnya itu tidak terlalu sulit, ada banyak kesalahpahaman di luar sana, orang mengira Muslim menyiksa diri sendiri dengan berpuasa, tetapi itu tidak benar, kami melakukannya untuk melepaskan kebiasaan buruk kami dan menjadi muslim yang lebih baik," kata mantan pemain Wigan Athletic tersebut.

(Baca juga: Kontrak Tak Diperpanjang, Dani Pedrosa Banjir Dukungan Penggemar)

4. Tradisi baru

Asosiasi sepak bola memberikan dukungan setiap tahunnya bagi pemain sepak bola Muslim menjelang Ramadhan.

Hal itu agar membuat pelatih dan manajer klub sepak bola paham akan pentingnya berpuasa saat Ramadhan bagi para pemain Muslim yang berada di klubnya.

Dr. Zafar Iqbal merupakan dokter olahragara di klub sepak bola Crystal Palace sekaligus konsultan kesehatan olahraga.

Dia mengungkapkan bahwa berpuasa dapat menjadikan seseorang lebih disiplin dan menghargai apa yang mereka miliki.


Pemain andalan timnas Mesir, Mohamed Salah mencetak dua gol ke gawang Kongo pada Senin (9/10/2017) yang membuat negaranya bisa unjuk gigi di Piala Dunia 2018.(TWITTER/@MOSALAH22)

"Para pemain yang berpuasa mengatakan bahwa puasa membantu mereka secara mental serta membuat lebih disiplin dan menghargai apa yang dimiliki," kata Zafar.

Toleransi antar sesama juga ditunjukkan meskipun tidak semua pemain di klub menjalankan puasa.

Seperti saat Dr. Zafar di Liverpool, Luis Suarez sering mendatanginya dan mengingatkan waktu berbuka ketika matahari sudah terbenam.

Hal itu sekaligus membuat sang dokter tersentuh hatinya.

5. Menghormati perbedaan

Mohamed Aboul-Ela merupakan dokter timnas Mesir, dia menggambarkan bagaimana mengatasi tuntutan bekerja saat menjalankan puasa.

"Kami selalu berusaha menyiapkan situasi terbaik bagi para pemain kami yang berpuasa, sebagai contoh, tim kami akan bertemu dengan timnas Uruguay pada Piala Dunia nanti setelah 30 hari menjalankan ibadah puasa, hal ini akan sangat berpengaruh bagi kebugaran para pemain," kata Mohamed Aboul.

"Para pemain membutuhkan banyak waktu agar tubuh mereka kembali ke keadaan normal, tetapi kami tidak memaksa mereka untuk tidak berpuasa, kami hanya menjelaskan bahwa tubuh mereka butuh nutrisi dari sudut pandang medis," jelasnya.

Berpuasa tidak serta merta menurunkan kualitas pemain ketika bermain di lapangan.

"Timnas Mesir banyak melakoni pertandingan ketika memasuki bulan Ramadhan, beberapa pemain tetap berkomitmen untuk berpuasa sedangkan beberapa lainnya mungkin tidak berpuasa," ujar Mohamed Aboul.

"Itu tidak menjadi masalah bagi kami, karena selama bertahun-tahun sangat jarang pemain yang tampil buruk atau pingsan karena kelelahan akibat berpuasa selama Ramadhan," tambahnya.

Faktor Piala Dunia akan menjadi motivasi tersendiri bagi para pemain timnas Mesir yang berpuasa untuk menunjukkan kehebatan dan kekuatan mereka dibanding negara yang lain.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P