Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni, berpeluang mencetak sejarah sebagai lifter pertama Indonesia yang meraih medali emas pertama pada Asian Games 2018 Jakarta Palembang, 18 Agustus-2 September.
Pasalnya, Indonesia belum pernah meraih keping emas dari cabang olahraga angkat besi selama keikutsertaan pada pesta olahraga empat tahunan negara-negara Asia.
"Eko dan Sri berpeluang mencatat sejarah sebagai lifter pertama yang meraih emas di Asian Games 2018. Ini lah saatnya mereka menunjukkan kemampuannya," kata Anggota Tim Evaluasi Angkat Besi Pelatnas Asian Games 2018, Hadi Wihardja di Jakarta.
Selama berpartisipasi pada Asian Games, lifter Indonesia hanya mampu meraih perak.
Keping medali tersebut disumbangkan Fatmawati (Asian Games Beijing 1990), Mg Supeni (Asian Games Hiroshima, Jepang 1994), Erwin Abdullah (Asian Games Busan, Korea Selatan 2002), dan Sinta Darmariani (Asian Games Guangzhou, China 2010).
Apa yang diungkapkan Hadi Wihardja cukup beralasan karena kedua lifter peraih medali perak Olimpiade Rio 2016 ini telah menunjukkan perkembangan prestasi yang cukup bagus selama menjalani latihan persiapan menuju Asian Games 2018.
Pada saat menjalani latihan pelatnas Asian Games 2018, Eko yang akan turun di kelas 62 kg putra sudah mampu mencatat total angkatan 310 kg (snatch 140 kg dan clean and jerk 170 kg).
(Baca juga: Berat Badan Eko Yuli dan Sri Wahyuni Diharapkan Mencapai Target pada Seleknas Asian Games)
Total angkatan ini hanya berselisih 2 kg dari total angkatan terbaik yang diukirnya pada Olimpiade Rio 2016 yakni 312 kg (snatch 140 kg dan clean and jerk 172 kg).
Rival terdekat Eko adalah Van Vinh Trinh (Vietnam) yang mencatat total angkatan 307 kg (snatch 135 kg, clean and jerk 172 kg) saat meraih emas SEA Games Kuala Lumpur, Malaysia 2017.