Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Eko Yuli dan Sri Wahyuni Berpeluang Jadi Lifter Pertama Indonesia yang Raih Emas pada Asian Games 2018

By Delia Mustikasari - Rabu, 6 Juni 2018 | 11:26 WIB
Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni Agustiani tiba di Tanah Air, Minggu (14/8/2016) sore WIB. ( WISNU NOVA/JUARA.NET)

Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni, berpeluang mencetak sejarah sebagai lifter pertama Indonesia yang meraih medali emas pertama pada Asian Games 2018 Jakarta Palembang, 18 Agustus-2 September.

Pasalnya, Indonesia belum pernah meraih keping emas dari cabang olahraga angkat besi selama keikutsertaan pada pesta olahraga empat tahunan negara-negara Asia.

"Eko dan Sri berpeluang mencatat sejarah sebagai lifter pertama yang meraih emas di Asian Games 2018. Ini lah saatnya mereka menunjukkan kemampuannya," kata Anggota Tim Evaluasi Angkat Besi Pelatnas Asian Games 2018, Hadi Wihardja di Jakarta.

Selama berpartisipasi pada Asian Games, lifter Indonesia hanya mampu meraih perak.

Keping medali tersebut disumbangkan Fatmawati (Asian Games Beijing 1990), Mg Supeni (Asian Games Hiroshima, Jepang 1994), Erwin Abdullah (Asian Games Busan, Korea Selatan 2002), dan Sinta Darmariani (Asian Games Guangzhou, China 2010).

Apa yang diungkapkan Hadi Wihardja cukup beralasan karena kedua lifter peraih medali perak Olimpiade Rio 2016 ini telah menunjukkan perkembangan prestasi yang cukup bagus selama menjalani latihan persiapan menuju Asian Games 2018.

Pada saat menjalani latihan pelatnas Asian Games 2018, Eko yang akan turun di kelas 62 kg putra sudah mampu mencatat total angkatan 310 kg (snatch 140 kg dan clean and jerk 170 kg).

(Baca juga: Berat Badan Eko Yuli dan Sri Wahyuni Diharapkan Mencapai Target pada Seleknas Asian Games)

Total angkatan ini hanya berselisih 2 kg dari total angkatan terbaik yang diukirnya pada Olimpiade Rio 2016 yakni 312 kg (snatch 140 kg dan clean and jerk 172 kg).

Rival terdekat Eko adalah Van Vinh Trinh (Vietnam) yang mencatat total angkatan 307 kg (snatch 135 kg, clean and jerk 172 kg) saat meraih emas SEA Games Kuala Lumpur, Malaysia 2017.

Pesaing lainnya adalah Chol Bom-sin (Korea Utara) dengan total angkatan 303 kg (snatch 140 kg, clean and jerk 166 kg) yang juga diukir pasa SEA Games 2017.

"Eko hanya butuh konsistensi dalam angkatan untuk bisa mengalahkan keduanya. Pada Asian Games 2018, Eko bisa sekaligus menebus kekalahannya di Kuala Lumpur yang hanya meraih perak, " kata Hadi Wihardja.

"Soal berat badan, lihat saja nanti pada saat seleknas. Siapa pun atlet ingin memberikan yang terbaik pada Asian Games 2018," kata Eko Yuli Irawan dalam siaran pers yang diterima BolaSport.com.

(Baca Juga: Piala Dunia 2018 - Jadwal Lengkap Grup A, Ditutup oleh Derbi Arab)

Perkembangan yang sama juga diperlihatkan Sri Wahyuni yang akan turun di kelas 48kg putri.

Dalam latihan, dia telah mencatat total angkatan 205 kg (snatch 90kg dan Clean anda Jerk 115kg).

Total angkatan ini melebihi total angkatan Sri pada Olimpiade Rio 2016. Saat itu, total angkatannya 192 kg (snatch 85 kg dan clean and jerk 107 kg).

Di kelas 48kg, ada dua lifter yang menjadi saingannya yakni Chanu Saikhom Mirabai dari India yang merupakan juara dunia 2017.

Mirabai mencatat total angkatan 194 kg (snatch 85 kg, clean and jerk 109 kg).

Selain itu, ada Thunya Sukchaoen (Thailand) yang memiliki total angkatan 193 kg (snatch 86 kg, clean and jerk 107 kg).

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P