Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Komite Olimpiade Internasional (International Olympic Committee/IOC) berencana mengundang Komite Olimpiade Korea Utara dan Korea Selatan menghadiri perayaan hari Olimpiade di Lausenne, Swiss pada 23 Juni mendatang.
Presiden IOC Thomas Bach mengungkapkan bahwa pihaknya ingin mengambil peran olahraga dalam proses perdamaian Korea.
Delegasi dari Jepang dan China yang akan menjadi tuan rumah Olimpiade pada edisi berikutnya juga diundang dalam acara tersebut.
Perayaan hari Olimpiade di antaranya juga akan menampilkan peraih medali emas pada Olimpiade Rio 2016 dari cabang olahraga tenis meja asal China, Ma Long dan Ding Ning.
Adapun Korea Selatan akan diwakili oleh pemegang medali emas Olimpiade Athena 2004, Seung Min-ryu (tenis meja) dan peraih medali perunggu Olimpiade Athena 2004, Kyungah Kim.
Sinyal positif perdamainan antara Korea Utara dan Korea Selatan terlihat dalam Olimpiade Musim Dingin 2018.
Saat itu, tim hoki es kedua negara secara bersamaan menghadiri upacara pembukaan.
"Pertemuan ini merupakan langkah lain dari cabang olahraga Olimpiade untuk mempromosikan dialog di sekitar semenanjung Korea," kata Bach seperti dilansir BolaSport.com dari Insidethegames.
"Pawai gabungan pada acara pembukaan Olimpiade Musim Dingin Olimpiade Pyeongchang 2018 menunjukkan kepada dunia peran yang dapat dimainkan oleh gerakan Olimpiade dalam membuka pintu menuju perdamaian," tutur Bach.
Menurut Bach, olahraga harus terus menjadi jembatan dan menunjukkan apa yang bisa dilakukan untuk menyatukan banyak orang.
Perayaan Hari Olimpiade diadakan setiap tahun pada 23 Juni untuk menandai pembentukan IOC pada 1894 di Sorbonne, Paris.
(Baca juga: Bandara di Jepang Butuh Pengawas Keamanan Lebih Banyak Sebelum Olimpiade Tokyo 2020)
Bach telah mendukung sepenuhnya peran olahraga dalam meningkatkan hubungan Korea dan telah mengadakan diskusi dengan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in dan Presiden Korea Utara Kim Jong-un.
IOC juga saat ini sedang berusaha membantu atlet Korea Utara lolos ke Olimpiade Musim Panas 2020 Tokyo dan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.
Sebanyak 22 atlet dari Korea Utara berkompetisi lada Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018 setelah pertemuan empat partai di Lausanne, Swiss yang membuka jalan bagi mereka.
Pertemuan yang terjadi di antara kedua negara Semenanjung Korea tersebut dapat berlanjut sehingga kedua negara Korea bisa melakukan reunifikasi dalam tingkatan yang lebih kongkret.
(Baca Juga: Piala Dunia 2018 - Jadwal Lengkap Grup A, Ditutup oleh Derbi Arab)
Sebelumnya, kedua Korea secara teknis masih berperang karena tidak ada perjanjian perdamaian yang ditandatangani setelah Perang Korea pada 1950-an.
Bulan lalu, tim gabungan Korea dibentuk pada pertengahan turnamen di Kejuaraan Dunia Tenis Meja Internasional di Halmstad di Swedia.
Tim putri dari kedua negara defendants akan saling berhadapan pada babak perempat final. Tetapi karena mereka bergabung, mereka langsung menuju ke fase empat besar.
Tim gabungan juga sedang dibahas untuk Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang, sementara tim gabungan juga akan bersaing pada Kejuaraan Judo Asia Timur di Mongolia akhir pekan ini.