Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kabar membanggakan datang dari sprinter muda Indonesia, Lalu Muhammad Zohri, yang baru saja menyumbang medali emas pada Kejuaraan Atletik Junior Asia di Gifu, Jepang, Jumat (8/6).
Dalam kejuaraan tersebut, Lalu Muhammad Zohri, mencatat waktu 10,27 detik pada nomor lari cepat 100 meter.
Atlet asal Nusa Tenggara Barat ini menyisihkan sprinter andalan tuan rumah, Daisuke Miyamoto yang berada di posisi kedua dengan catatan waktu 10,35 detik.
Sementara itu, tempat ketiga diraih oleh sprinter Malaysia, Muhammad Zul Ismail, yang finis dengan torehan waktu 10,46 detik
Namun, sebenarnya catatan waktu yang dicapai Lalu bukanlah yang terbaik karena setahun sebelumnya dirinya pernah bikin atletik Indonesia geger karena berhasil mencapai 10,25 detik.
Torehan itu dicatat Lalu Muhammad Zohri pada Kejuaraan Nasional antar PPLP se-Indonesia, November 2017, dan sempat membuat panitia tak percaya.
(Baca Juga : Pasca-Roland Garros 2018, Ranking Dunia Serena Williams Meroket Tinggi)
Menurut sumber BolaSport.com yang kala itu berperan sebagai panitia penyelenggara, catatan waktu Lalu bahkan sampai membuat panitia mengecek ulang perlengkapan lomba.
"Untuk memastikan bahwa Lalu benar-benar mencapai 10,25 detik, kami mengecek ulang timing system, wind speed, dan jarak trek. Semuanya akurat, Lalu memang menghabiskan trek 100 meter dengan 10,25 detik," katanya.
Waktu itu, rekor nasional (rekornas) junior masih dipegang Sudirman Hadi dengan 10,45 detik dan praktis semua penonton menganggap mereka telah melihat pemecahan rekornas junior.
Sayangnya, kala itu Kejuarnas antar PPLP se-Indonesia tak menghadirkan tim doping, sehingga capaian Lalu tak tercatat telah memecahkan rekor nasional.
Namun, performa Lalu kala itu tetap mendapat perhatian pelatih lari jarak pendek pelatnas Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI), Eni Saeni, yang memantau jalannya perlombaan dari Jakarta.
(Baca Juga : Tim Triathlon Nigeria Ingin Latihan di Situbondo)
Tanpa pikir panjang Eni meminta Lalu terbang menuju Jakarta untuk mengikuti pelatnas jelang Asian Games 2018.
Langkah Eni sangat tepat, karena tiga bulan setelahnya Lalu memecahkan rekornas junior milik Sudirman pada test event AG pada Februari 2018 di Jakarta dengan 10,25 detik.
Eni mengatakan, kemungkinan besar Lalu dapat memecah rekornas lari 100 meter milik manusia tercepat se-Asia Tenggara, Suryo Agung.
Hingga saat ini, Suryo masih memegang rekornas dengan catatan waktu 10,17 detik yang ia dapat kala menyabet emas lari 100 meter di SEA Games Laos 2009.
"Dengan potensi yang dimiliki, Lalu bisa mencapai 10,00 detik suatu hari nanti. Dia punya faktor genetika yang baik sebagai pelari, dan kecerdasan dalam mempelajari teknik berlari," ujar Eni.
Saat ini, catatan terbaik Lalu di lari 100 meter memang hanya 10,25 detik, namun hebatnya adalah waktu tempuh itu ia dapatkan sejak ia berusia 17 tahun!
Sementara Suryo mendapat waktu tempuh 10,25 detik saat ia berlomba di SEAG 2007 Thailand saat sudah berusia 24 tahun.
Maka itu, Lalu Muhammad Zohri punya waktu sangat panjang untuk memperuncing rekornas lari 100 meter, sekaligus mengibarkan bendera merah putih ke kancah internasional lewat lari 100 meter.