Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) memastikan bahwa keputusan mereka mengeluarkan lima pemain setelah melalui masa percobaan dengan timnas sejalan dengan arah baru organisasi.
Pada April lalu, BAM mengajak Mohamad Arif Abdul Latif bergabung dengan timnas Malaysia bersama Azriyn Ayub, Lim Khim Wah, Ameer Amri Zainuddin, dan Wong Wai Jun.
Abdul Latif juga masuk dalam pemain proyeksi timnas untuk Piala Thomas 2018, 20-27 Mei lalu di Bangkok, Thailand. Namun, dia bersama empat pemain lainnya dikeluarkan dari pelatnas pada Senin (11/6/2018).
Abdul Latif mengklaim keputusan tersebut diambil BAM secara sepihak. Dia juga menganggap pelatih kepala ganda putra Malaysia, Cheah Soon Kit, berlaku tidak adil karena memilih pemain secara subjektif.
Namun, manajer umum BAM, Michelle Chai, membantah klaim itu, dengan mengatakan bahwa itu adalah keputusan kolektif oleh komite Coaching and Training (C & T) yang bertemu pekan lalu.
"Para pemain yang didedgradasi semuanya dalam masa percobaan. Beberapa dari mereka masa percobaannya berakhir bulan ini dan sisanya bulan depan," ujar Chai seperti dilansir BolaSport.com dari NST.
"Kami sudah memberitahu kepada mereka sebelumnya tentang rencana pencoretan ini sehingga mereka dapat mulai merencanakan masa depan diri mereka sendiri. Ini seperti di dunia kerja, di mana Anda akan diberitahu sebelumnya tentang status masa percobaan Anda," ujar Chai.
Menurut Chai, keputusan untuk tidak mempertahankan kelima pebulu tangkis ini disebabkan karena BAM ingin fokus kepada pemain junior dan elite saja.
"Kepastiannya bisa dilihat pada Agustus atau ketika kami berencana mendegradasi pemain pelatnas. Kelima pemain ini dikeluarkan karena masa percobaan mereka akan segera berakhir, itu saja," tutur Chai.
(Baca juga: Fernando Alonso: Keputusan Penting Pasti Datang)
Sebelumnya selain melakukan protes kepada BAM, Abdul Latiif menyalahkan Cheah karena tidak memberi kesempatan kepada dia untuk berpartisipasi pada turnamen.
Dalam sebuah unggahan di media sosial yang telah dihapus, Abdul Latif mempertanyakan proses evaluasi BAM dan alasan ketika dia dan rekannya, Azriyn, tidak bermain di turnamen manapun karena berada di bawah asuhan timnas.
Ketika diminta untuk berkomentar mengenai hal ini, Chai mengatakan bahwa evaluasi utama terjadi di lapangan latihan, bukan di turnamen saja karena pelatih mengevaluasi pemain setiap hari.
(Baca juga: Harga Jual Tertinggi Tiket Olimpiade Tokyo 2020 Capai Rp 37 Juta)
"Para pemain harus memahami bahwa mereka harus berjuang keras saat latihan di pelatnas untuk meyakinkan para pelatih agar mengirim mereka ke turnamen.Ini adalah bagian dari olahraga. BAM selalu mencari yang terbaik," aku Chai.
"Saya juga ingin menekankan bahwa ini bukan akhir bagi para pemain yang akan dikeluarkan. Pintu-pintu tidak tertutup. Jika suatu hari mereka dapat membuktikan diri, mereka dapat kembali."
BAM meninjau pemain mereka setiap enam bulan dengan proses promosi-degradasi dilakukan pada Februari dan Agustus.