Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bahrain, Negara Peserta Asian Games yang Gemar Melakukan Naturalisasi untuk Cabor Atletik

By Aprelia Wulansari - Selasa, 19 Juni 2018 | 12:44 WIB
Pelari putri Bahrain, Ruth Jebet, saat melakoni lomba lari nomor 5000 meter pada Islamic Solidarity Games 2017 di Olympic Stadium, Baku, Azerbaijan, 18 Mei 2017. (GLYN KIRK/AFP PHOTO)

Pada Asian Games Incheon 2014, Bahrain meraih sembilan emas, enam perak, dan empat perunggu.

Sembilan emas itu semuanya berasal dari atletik.

Namun, pencapaian Bahrain di atletik bisa disebut instan.

Salah satu negara kaya di dunia ini memilih melakukan transfers of allegiance (perpindahan negara yang dibela oleh seorang atlet yang disetujui oleh IAAF-Federasi Atletik Internasional).

(Baca juga: Juarai Le Mans 24 Hours, Masa Depan Fernando Alonso di F1 Terancam Selesai)

Namun, peraturan tersebut sudah dibekukan sejak 2017 karena sangat banyak atlet atletik Afrika direkrut oleh Bahrain, Qatar, dan Turki, sehingga hal ini tak lagi dianggap sehat oleh IAAF.

Sebelum peraturan itu dibekukan, Bahrain telah melakukan naturalisasi pelari jarak jauh dan sprinter dari Benua Afrika.

Atlet Kenya, Etiopia, Maroko, Nigeria, menjadi pilihan Bahrain.


Pelari putri Bahrain, Ruth Jebet (paling depan), saat melakoni lomba lari nomor 5000 meter pada Islamic Solidarity Games 2017 di Olympic Stadium, Baku, Azerbaijan, 18 Mei 2017.(GLYN KIRK/AFP PHOTO)

Kemi Adekoya, Ruth Jebet, dan Ali Hasan Mahboob adalah beberapa atlet atletik naturalisasi Bahrain yang menguasai atletik Asia.

Selain itu, Jebet juga meraih emas di Olimpiade Rio 2016 pada nomor lari halang rintang 3.000 meter putri.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P