Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelari jarak jauh Afrika Selatan, Caster Semenya, akan mengajukan banding kepada Pengadilan Arbitrasi Olahraga (Court Arbitration of Sport/CAS) soal aturan yang dikeluarkan Federasi Atletik Internasional (IAAF).
IAAF menetapkan serangkaian kriteria untuk atlet dengan perbedaan perkembangan seksual (DSD) agar memenuhi syarat untuk bersaing secara internasional dalam turnamen tertentu.
Aturan ini bisa mencegah peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 ini turun di nomor 800 meter dan 1.500 meter karena dia harus mengonsumsi obat untuk menurunkan kadar testosteron alami yang dihasilkan oleh tubuhnya.
Semenya mengidap hyperandrogenism atau memiliki level hormon androgen berlebihan.
Firma hukum Norton Rose Fulbright dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa pengajuan banding secara hukum diajukan kepada CAS yang berlokasi di Lausanne, Swiss, Senin (18/6/2018).
"Nona Semenya sama seperti semua atlet pada umumnya. Dia berhak untuk bersaing dengan cara dia dilahirkan tanpa harus mengubah tubuhnya lewat cara medis," kata Norton Rose Fulbright seperti dilansir BolaSport.com dari ESPN.
(Baca juga: Masa Depan Brendon Hartley di Formula 1 Masih Aman)
Federasi Atletik Afrika Selatan akan mengajukan banding atas peraturan klasifikasi bagi pelari putri yang dbuat IAAF.
Aturan baru itu mulai berlaku pada November 2018, kecuali dibatalkan oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).
Testosteron adalah hormon yang meningkatkan massa otot, kekuatan, hemoglobin, dan memengaruhi daya tahan tubuh.
Aturan IAAF yang mulai berlaku pada 1 November memang tidak secara langsung ditujukan untuk Semenya, tetapi akan sangat memengaruhi karier pelari berusia 27 tahun ini.
Media dan politisi Afrika Selatan telah bersatu untuk melakukan pembelaan terhadap Semenya dan menyebut tindakan IAAF sebagai "perburuan penyihir."
"Saya hanya ingin berjalan alami seperti saat dilahirkan. Tidak adil kalau saya diberi tahu bahwa saya harus berubah. Tidak adil kalau orang mempertanyakan siapa saya," ujar Semenya.
(Baca juga: Sirkuit Spa-Francorchamps Perpanjang Kontrak sebagai Tuan Rumah Formula 1 hingga 2021)
"Saya Mokgadi Caster Semenya. Saya seorang perempuan dan saya cepat," ucap Semenya seperti dikutip dalam pernyataan Norton Rose Fulbright.
Perdebatan soal jenis kelamin Semenya sudah merebak pada 2009 saat dia tampil sebagai juara dunia.
Tes gender yang dikenakan kepada atlet kelahiran Polokwane ini malah mengundang kritik.
Tak lama kemudian, otoritas atletik dunia, IAAF, mensyaratkan batasan hormon testosteron bagi atlet putri.