Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Nama Deandre Ayton menjadi salah satu sorotan pada gelaran NBA Draft 2018 yang diselenggarakan pada Kamis (21/6/2018) waktu Amerika Serikat atau Jumat (22/6/2018) pagi WIB.
Pasalnya Deandre Ayton merupakan pemain pertama yang dipilih dalam NBA Draft 2018 menyingkirkan sejumlah nama pemain muda potensial lainnya.
Meskipun belum menjadi jaminan masa depan, namun status sebagai yang pertama dipilih dalam NBA Draft tentu menjadi kebanggaan sendiri.
Nama-nama pemain NBA seperti Shaquille O'Neal, Allen Iverson, Derrick Rose, hingga LeBron James tercatat pernah menyandang status serupa dengan Ayton pada saat ini.
Deandre Ayton pun tak dapat menutupi kegembiraan saat diumumkan sebagai pemain pertama yang mendapatkan tim dalam NBA Draft 2018.
"Ketika nama saya dipanggil sebagai pilihan pertama untuk Phoenix Suns saya merasa takjub," kata Deandre Ayton dikutip BolaSport.com dari Sportsnet.
"Saya hanya menunggu nama saya dipanggil. Dan ketika Adam Silver (Komisioner NBA) menyebut nama saya, pikiran saya kosong. Saya melihat reaksi wajah ibu saya dan itu tak ternilai," kata pemain 19 tahun ini.
(Baca Juga : Jadi Komoditas Panas NBA Draft 2018, Luka Doncic Akhirnya Mendarat di Dallas Mavericks)
Pada sisi lain, dipilihnya Deandre Ayton oleh Phoenix Suns bukanlah sebuah kejutan.
Pasalnya sejak sekitar sebulan yang lalu, tepatnya pada 16 Mei 2018, sang pemain sudah memberikan tanda-tanda bergabung dengan Suns.
Selain itu, Deandre Ayton dan Phoenix Suns memang memiliki kedekatan tersendiri yang membuat proses pick berjalan lebih mulus.
Pasalnya, saat SMA dan kuliah Ayton tercatat tergabung dalam tim asal Arizona yang notabene merupakan wilayah yang dijadikan basis markas oleh Phoenix Suns.
Pada musim depan, Deandre Ayton pun akan bahu-membahu dengan pilar Suns saat ini, seperti Tyson Chandler dan Devin Booker, untuk mengangkat performa tim yang berdiri sejak 1968 itu.
"Secara umum, Suns adalah tim yang sangat muda dan lapar (kemenangan)," kata Deandre Ayton.
"Kami harus terus bersama, membangun chemistry yang baik, dan memulai tradisi menang di Phoenix," tutur pemain berposisi center ini.
Pada gelaran NBA 2017/18, Phoenix Suns mencatatkan salah satu torehan terburuknya dengan rekor tanding 21 menang-61 kalah selama musim reguler.