Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Malaysia adalah salah satu negara tetangga dan serumpun Indonesia yang menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa ibu.
Negeri Jiran memiliki dua wilayah yang berbeda. Sebagian besar wilayah Malaysia terletak di Semenanjung Malaysia dan sebagian lagi menyatu dengan Pulau Kalimantan, Indonesia.
Di sisi lain, perkembangan olahraga Malaysia tak bisa dipandang sebelah mata. Malaysia pertama kali mengikuti ajang paling bergengsi di level asia, yakni Asian Games (AG) 1958 di Tokyo dan tak pernah absen hingga gelaran Asian Games Incheon 2014.
Negara yang termasuk dalam Persemakmuran Inggris itu tak pernah absen dari peringkat 20 besar selama mengikuti Asian Games.
Cabang yang paling banyak menyumbang medali emas untuk Malaysia di AG ialah boling dengan sepuluh emas dan squash sebanyak sembilan emas.
Pada Asian Games Incheon 2014, Malaysia berada di posisi 14 dan mendapatkan dua emas, satu perak, dan lima perunggu di cabang squash. Atas hasil tersebut, Malaysia berhasil menjadi juara umum.
Kesempatan Malaysia untuk memboyong emas di cabang squash pada AG 2018 yang digelar di Jakarta-Palembang, 18 Agustus-2 September, berada di pundak atlet berusia 20 tahun, Ng Eain Yow.
(Baca juga: Carolina Marin dan Perjuangan untuk Tingkatkan Motivasi Setelah Raih Emas Olimpiade)
Pada masa persiapannya jelang AG, Yow sempat tampil buruk saat melakukan debut di ajang Gold Coast Commonwealth Games 2018 karena Yow harus kalah di babak perempat final.
Namun, atlet asal Kuala Lumpur itu terus memperlihatkan kemajuan pesat saat mengikuti pelatihan dengan tim squash Malaysia jelang AG yang hanya tersisa dua bulan.
"Kami telah menghadapi sejumlah turnamen besar dan saya berharap bisa tampil baik di AG pertama saya. Tapi, saya tidak akan memberikan tekanan kepada diri saya sendiri," tutur Yow seperti dilansir BolaSport.com dari The Star.
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on