Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ini Keluhan Atlet Difabel di Wisma Kemayoran

By Persiana Galih - Selasa, 26 Juni 2018 | 21:28 WIB
Toilet untuk atlet difabel yang ada di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. ( NUGYASA LAKSAMANA/BOLASPORT.COM )

Baru sehari Muhammad Subhan menginap di Kampung Atlet Kemayoran, dia sudah punya segudang keluhan. Salah satunya ketersediaan lift di Kampung Atlet Kemayoran.

Di Kampung Atlet Kemayoran, hanya tersedia dua lift yang dapat digunakan, di mana setiap lift maksimal digunakan dua orang pemakai kursi roda.

“Saya perlu menunggu tiga kali putaran untuk dapat memakai lift. Apa daya, kami enggak bisa naik tangga,” ujar atlet difabel bulu tangkis nomor singel putra itu, Selasa (26/6).

Tak hanya itu, Muhammad Subhan mengatakan setiap atlet difabel hanya mendapat 5 gelas air mineral setiap hari.

Padahal, idealnya setiap lorong lantai Kampung Atlet Kemayoran memiliki minimal satu galon air mineral.

“Saya sangat kesulitan mendapatkan air minum. Padahal, air minum menjadi kebutuhan utama selama istirahat di wisma atlet,” ujar Subhan kepada BolaSport.com.

(Baca Juga: Pencak Silat Terus Uji Coba demi Hasil yang Terbaik pada Asian Games 2018)

Selain itu, setiap atlet yang menginap di sana belum mendapatkan remote pendingin ruangan.

Hal itu membuat para atlet difabel bulu tangkis yang lebih dulu menginap di sana untuk kegiatan Indonesia Para Games Invitational Tournament 2018 kegerahan.

“Saya memakai ponsel pintar untuk menyalakan pendingin ruangan. Sepertinya kan tidak seperti itu,” ujar Muhammad Subhan.

Mendengar hal itu, Lukman Niode, Direktur Venue Asian Para Games (APG), akan segera memperbaiki koordinasi dengan panitia penyedia kebutuhan atlet yang menginap di kampung atlet.

“Besok kejadian seperti itu sudah tidak ada lagi,” tuturnya, sesaat setelah upacara pembukaan test event Asian Para Games.

Ketua Inapgoc, Raja Sapta Oktohari, menjelaskan 3 hal yang menjadi konsentrasi panitia pada test event APG. Ketiga hal itu adalah venue, wisma atlet, dan transportasi.

Okto, sapaan akrab Raja, meminta pengertian dengan kurangnya jumlah lift di Wisma Atlet Kemayoran. Menurutnya,

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah berkomitmen untuk membangun 6 unit lift khusus atlet difabel.

“Keenam lift itu sudah terpasang pada Agustus 2018. Tapi, baru akan dipakai saat atlet difabel mulai menginap di sini,” katanya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P