Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Test event (uji coba) menjadi ajang kualifikasi bagi atlet difabel cabang olahraga para atletik untuk tampil pada Asian Para Games 2018 yang berlangsung 6-13 Oktober mendatang.
Menurut salah satu pelatih para atletik Indonesia, Purwo Adi Sanyoto, atlet diharapkan bisa mencapai minimum qualification standard (MQS) sebagai batas pencapaian saat perlombaan.
Suatu atlet dinyatakan siap bertanding pada Asian Para Games 2018 jika sudah mencapai atau melampaui MQS.
"Test event ini bukan sebuah ajang biasa. Meskipun bertanding tanpa adanya atlet dari negara lain, atlet kami diharapkan bisa mencapai kualifikasi umum," ujar Purwo kepada BolaSport.com di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Minggu (1/7/2018).
"Di sini, atlet-atlet kami yang belum mendapatkan MQS berusaha untuk mencapainya supaya bisa bertanding pada main event-nya (APG 2018)," tutur dia.
Purwo menilai bahwa perkembangan atletnya sejauh ini sudah cukup baik setelah menjalani pemusatan latihan di Solo, Jawa Tengah.
Ia menyatakan bahwa atlet para atletik Indonesia sudah memasuki fase persiapan khusus.
"Kalau diukur, mungkin kemampuan atlet kami sudah sekitar 80 persen dari peak performance menuju Asian Para Games," ucap Purwo.
(Baca juga: Klasemen Sementara MotoGP 2018 Setelah GP Belanda)
Pada test event Asian Para Games 2018, cabang para atletik memang tak menyertakan atlet dari luar negeri seperti halnya bola basket kursi roda dan tenis meja.
Dengan demikian, para atlet difabel yang tergabung di pemusatan latihan nasional (pelatnas) hanya berkompetisi dengan atlet dari 9 provinsi.
Salah satu atlet para atletik andalan Indonesia yang berpartisipasi pada ajang test event yakni Jaenal Aripin, yang berlomba di nomor balap kursi roda.
(Baca juga: Malaysia Open 2018 - Jepang Raih Gelar Lebih Banyak atas China)
Jaenal diyakini berpotensi meraih medali karena sempat mendapatkan medali emas pada Kejuaraan Dunia 2018 di China untuk nomor balap kursi roda 200 meter.