Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Indonesia Open 2018 - Gelar Juara Bukan Target Utama Tontowi/Liliyana

By Diya Farida Purnawangsuni - Senin, 2 Juli 2018 | 12:57 WIB
Pasangan ganda campuran nasional Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, saat melakoni laga melawan Liao Min Chun/Chen Hsiao Huan (Taiwan) pada babak kesatu Malaysia Open 2018 di Axiata Arena, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (26/6/2018). (BADMINTON INDONESIA)

Pelatih kepala ganda campuran nasional Indonesia, Richard Mainaky, menegaskan bahwa gelar juara bukanlah target utama pasangan Tontowi Ahmad/Liliyan Natsir pada turnamen Indonesia Open 2018.

Meski Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir adalah juara bertahan Indonesia Open, Richard Mainaky menilai hal tersebut tidak terlalu penting.

Sebab, dia ingin lebih menitikberatkan fokus Tontowi/Liliyana ke turnamen-turnamen yang memang menjadi target utama.

Salah satunya ialah Asian Games 2018 yang akan berlangsung di Jakarta dan Palembang pada 18 Agustus-2 September mendatang.

(Baca juga: Indonesia Open 2018 - Pelatih Ganda Campuran Tak Sabar Lihat Aksi Para Pemain Pelapis)

Apalagi, saat ini kondisi pasangan yang akrab disapa Owi/Butet itu sudah tidak lagi muda.

Berdasarkan fakta tersebut, Richard pun kini menerapkan skala prioritas dan mengatur peak performance kedua anak didiknya itu.

"Sudah bukan saatnya lagi bicara Owi/Butet juara atau gagal di turnamen ini itu. Atau soal pertahankan gelar, sudah bukan ke situ lagi arahnya," tutur Richard yang dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia, Senin (2/7/2018).

"Apa yang mereka berikan sudah lebih dari cukup. Gelar-gelar penting sudah dapat. Sekarang, fokusnya road to Asian Games. Bagaimana peak performance-nya nanti pada Asian Games," kata Richard lagi.

Kendati demikian, Richard tidak menampik kalau Tontowi/Liliyana pasti memiliki sentimen tersendiri terhadap Indonesia Open.

Menurut dia, sebagai wakil tuan rumah sekaligus juara bertahan, Tontowi/Liliyana pasti akan berjuang untuk menampilkan yang terbaik.

Richard kemudian menututurkan bahwa Tontowi/Liliyana memiliki semangat yang tak pernah padam. Walaupun target medali emas Olimpiade sudah tercapai di Rio de Janeiro, Brasil, dua tahun lalu.

(Baca juga: Indonesia Open 2018 - Baru Babak Kesatu, 6 Wakil Indonesia Sudah Harus Saling Bunuh)

"Jujur ya, malah mereka harus dikontrol, jangan terlalu berlebihan. Butet itu orangnya memang berkomitmen dan sangat berkeinginan untuk tampil baik di Asian Games," kata dia.

"Beberapa waktu lalu Butet sempat sakit karena over latihan, nambah terus jam latihannya. Dengan latihan habis-habisan, saya lihat di pertandingan pun nggak mau kalah banget, saya sampai ingatkan supaya dia lebih rileks," ujar Richard.


Pelatih ganda campuran nasional, Richard Mainaky, berpose di sela penyelenggaraan Indonesia Masters di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/1/2018).(DELIA MUSTIKASARI/BOLASPORT.COM)

"Namun, nggak apa-apa, ini jadi bahan evaluasi dan pembelajaran buat kami, nanti mendekati Asian Games harus terkontrol, lebih dijaga lagi kondisinya," tutur Richard lagi.

Pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang menempati unggulan kesatu akan memulai perjuangan pada Indonesia Open 2018 dengan menghadapi wakil Malaysia, Tan Kian Meng/Lai Pei Jing.

Hingga pertemuan keempat yang terjadi pada BWF World Superseries Finals 2017, Owi/Butet unggul 3-1 atas Tan/Lai.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P