Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, untuk kali pertama mengalami kekalahan setelah delapan bulan terakhir mengukir kemenangan pada turnamen individu.
Marcus/Kevin kalah dari He Ji Ting/Tan Qiang (China), 17-21, 17-21 pada perempat final Malaysia Open, 29 Juni lalu.
Meski kalah, Marcus/Kevin masih menjadi pasangan ganda putra Merah Putih yang diharapkan mendulang gelar pada Indonesia Open 2018, 3-8 Juli di Istora Senayan, Jakarta.
"Soal kekalahan Marcus/Kevin bisa dibilang saya tidak kaget karena yang namanya pertandingan bisa menang dan kalah. Saya juga pernah jadi atlet. Kekalahan ini bagus buat mereka sehingga mereka tidak lengah," kata Kabid Binpres PP PBSI Susy Susanti kepada BolaSport.com di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (2/7/2018).
"Mereka merasa jadi nomor satu. Kalau sudah merasa nomor satu, biasanya suka lengah. Mereka harus tetap konsisten setiap menghadapi pertandingan. Jadi, nomor satunya dibuang dulu deh, lupakan karena semua sama-sama merintis lagi untuk jadi nomor satu," ucap Susy.
Menurut Susy, kekalahan yang dialami Marcus/Kevin seharusnya menjadi pembelajaran agar mereka bisa tetap konsisten menjaga performa, fokus, dan target.
"Kami berharap mereka tidak sampai di sini karena akan banyak pertandingan penting ke depan yang kami harapkan dari Marcus/Kevin," ujar Susy.
"Setelah kalah pada perempat final, seharusnya mereka tidak drop. Kalau mereka berpikir positif, kekalahan ini sebenarnya bagus untuk persiapan Indonesia Open, Kejuaraan Dunia, dan Asian Games yang merupakan pertandingan penting. konsistensi, konsentrasi, strategi, dan kesiapan mereka di lapangan harus dijaga."
(Baca juga: Klasemen Sementara MotoGP 2018 Setelah GP Belanda)
Susy menjelaskan bahwa seorang juara, bukan hanya saat di lapangan. Tetapi, bagaimana saat mereka mengatur dirinya sendiri, menjaga, bukan hanya target, tapi juga konsistensi berprestasi.
"Saya rasa seorang atlet tidak mungkin selalu ada di atas, pasti ada jatuhnya juga. Justru kekalahan ini jadi pembelajaran buat mereka untuk lebih naik kelas lagi dan konsisten di kejuaraan yang memang penting," tutur Susy.
"Kalau menang terus takutnya mereka sudah puas, itu faktor non-teknisnya. Musuh juga pasti jadi mengincar mereka. Nomor satu pasti selalu diincar dan mereka harus lebih mempersiapkan diri di kejuaraan berikutnya," ucap peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 tersebut.
Susy mengaku masih percaya dengan kemampuan Marcus/Kevin sebagai andalan Indonesia.
"Kalau mereka mau, bisa lebih fokus lagi, dan disiplin saya yakin mereka masih jadi yang terbaik karena mereka punya potensi yang luar biasa. Tetapi, mereka jangan merasa cukup sampai di sini."
(Baca juga: Indonesia Open 2018 - Anthony Ginting Tidak Mau Pikirkan Kemungkinan Bertemu Kento Momota)
Berdasarkan hasil undian yang dirilis Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF), Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo akan menghadapi Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan pada babak pertama.
Jika lolos, Marcus/Kevin yang saat ini menduduki peringkat pertama dunia, berpeluang melawan rekan senegara lainnya, Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira/Ade Yusuf Santoso, pada babak kedua.