Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kabar duka cita tengah menyelimuti kompetisi basket NBA setelah salah satu eks pemain mereka, Clifford Rozier, meninggal dunia pada Jumat (6/7/2018) lalu.
Clifford Rozier yang merupakan mantan pebasket Golden State Warriors, Toronto Raptors, dan Minnesota Timberwolves itu dilaporkan meninggal dunia setelah mendapat serangan jantung.
Akibat serangan jantung tersebut, Rozier pun menghembuskan nafas terakhir dalam usia 45 tahun di kampung halamannya, Bradenton, Florida, Amerika Serikat (AS).
(Baca juga: Direktur BWF Nilai Indonesia Open 2018 Jadi Turnamen Terbaik)
Kematian Clifford Rozier diungkapkan oleh saudara kandungnya, Kobie Rozier melalui akun Facebook.
"Dalam beberapa hari terakhir kakak saya Big Cliff (sebutan Clifford Rozier) sudah berjuang selama hidupnya setelah menderita penyakit jantung," tulis Kobie Rozier yang dilansir BolaSport.com dari Dailymail.
"Sekarang dia kehilangan daya juangnya. Istirahat dengan tenang kakak, dan saya akan bertemu denganmu lagi suatu hari nanti," tulis Kobie Rozier lagi.
We Remember Clifford Rozier (1972-2018). pic.twitter.com/vPUrrrRwYf
— NBA History (@NBAHistory) July 8, 2018
Clifford Rozier memulai karier basket pada sebuah kompetisi basket tingkat perguruan tinggi.
Dia tercatat pernah membela dua tim perguruan tinggi yakni North Carolina dan Louisville.
Setelah itu, Rozier mendaftar ke NBA Draft 1994 dan dipilih oleh Golden State Warriors pada putaran pertama sebagai pilihan ke-16.
Bersama Warriors, Rozier tampil sebanyak 66 pertandingan pada musim perdananya.
Kendati begitu, karier Rozier di Warriors tidak bertahan lama.
Setelah dua musim berada di Oakland, California, AS, Rozier hijrah ke Toronto, Kanada, untuk membela tim Toronto Raptors.
(Baca juga: Soal Peranti Elektronik, Ayah Valentino Rossi Nilai Yamaha Terlalu Jujur)
Namun, tak berbeda dengan situasi di Warriors, Rozier lagi-lagi gagal mengembangkan kariernya di Raptors.
Dia lalu pindah ke Minnesota Timberwolves sebelum akhirnya meninggalkan kompetisi NBA pada akhir musim 1997.
Setahun berselang, Rozier memilih untuk pensiun.
Akan tetapi, keputusan ini tidak juga memberi kehidupan yang lebih baik bagi Rozier.
Selain dikabarkan pernah kecanduan kokain, Rozier juga didiagnosis menderita schizophrenia dan gangguan kepribadian yakni bipolar.
Rozier juga sempat diberitakan berkelana dijalanan dengan membawa sebuah pistol.
Beberapa berita yang menyebutkan bahwa Rozier sempat melompati beberapa mobil dan menantang aparat kepolisian yang menyebabkan dia masuk penjara.
Tak hanya keluar-masuk penjara, Rozier juga keluar-masuk perawatan psikis di beberapa psikiater.