Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pebulu tangkis ganda campuran Malaysia, Goh Liu Ying, mengaku telah menemukan performa terbaik menuju Kejuaraan Dunia di Nanjing, China (30 Juli-5 Agustus) dan Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang (18 Agustus-2 September).
Rasa percaya diri Goh tumbuh setelah dia bersama tandemnya, Chan Peng Soon, menjadi runner-up pada Indonesia Open yang berlangsung 3-8 Juli, lalu.
"Saya merasa gugup saat menjalani babak pertama (melawan rekan senegara, Goh Soon Huat/Shevon Lai Jemie) karena sebelumnya kami langsung terhenti pada babak pertama Malaysia Open (pekan sebelumnya). Kekalahan ini membuat kami merasa tertekan," kata Goh dalam konferensi pers yang dihadiri BolaSport.com.
Goh baru comeback berkompetisi pada Oktober 2017 setelah rehat sejenak dari pemulihan cedera bahu selama enam bulan. Dia baru kembali berduet dengan Chan pada awal tahun ini.
Sejak kembali bertandem dengan Chan, pasangan peraih medali perak Olimpiade Rio 2016 ini mencapai tiga final dan memenangi dua di antaranya.
Chan/Goh menjadi kampiun pada Malaysia Masters 2018, Januari lalu dan finis sebagai runner-up pada Australia Open.
"Saya ragu apakah saya bisa tampil bagus. Untungnya, kami berhasil mengatasi rintangan pada babak pertama dan saat turnamen berlangsung, kombinasi permainan kami terus membaik," aku pemain berusia 29 tahun ini.
(Baca juga: Pelatih Ganda Putra Indonesia Nilai Fajar/Rian Mampu Dekati Level Marcus/Kevin pada 2019)
"Meskipun kami tidak memenangkan turnamen ini, saya masih sangat senang kami berhasil sampai final karena ini adalah turnamen World Tour Super 1000. Seperti Malaysian Open (Super 750), ini adalah turnamen besar di mana setiap pasangan yang Anda hadapi pada babak pertama berpotensi menjadi juara."