Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

8 Fakta Menarik tentang Lalu Muhammad Zohri, Sang Juara Lari Dunia yang Tak Menyerah dengan Keadaan

By Muhammad Shofii - Jumat, 13 Juli 2018 | 17:47 WIB
Atlet atletik putra nasional Indonesia, Lalu Muhammad Zohri, berpose di Stadion Madya, Senayan, Jakarta. (PB PASI)

Kejuaraan Dunia Atletik U-20 mengukuhkan nama sprinter Indonesia, Lalu Muhammad Zohri sebagai pemenang lari 100 meter putra.

Dengan kemenangan ini Zohri berhak menggondol medali emas pertama bagi Indonesia sepanjang keikutsertaannya pada ajang dunia ini.

Prestasi yang ditorehkan Zohri ini pun menjadi sorotan.

Ada banyak fakta yyang tersimpan di balik kemenangan Zohri.

Apa saja fakta-fakta itu? Berikut ulasannya.

1. Zohri mencatat sejarah baru dunia

Kemenangan ini membuat Zohri mengantar Indonesia menjadi juara dunia lari 100 meter putra atletik Under 20.

Situs resmi Asosiasi Internasional Federasi Atletik (IAAF) pada hari Rabu (11/7) mencatat selama 32 tahun sejarah kejuaraan tersebut, prestasi atlet Indonesia hanya menempati posisi ke-8 pada tahun 1986.

(Baca juga: Hotman Paris Langsung Sumbangkan Rp 100 Juta untuk Lalu Muhammad Zohri Setelah Melihat Keadaan Memprihatinkan Ini)

Tapi hal itu seketika berubah saat Zohri mencapai garis finish paling awal dengan catatan waktu 10,18 detik atau sekitar 1,2 detik per meter.

Zohri mengungguli dua sprinter asal Amerika Serikat (AS) Anthony Schwartz dan Eric Harrison.

Kedua sprinter AS itu hanya mencatatkan waktu 10,22 detik.

2. Zohri dapat apresiasi Menko PMK

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengapresiasi prestasi yang dicapai oleh Lalu Muhammad Zohri, atlet cabang atletik asal Indonesia. Zohri berhasil meraih emas setelah mencapai finis terdepan pada nomor lari 100 meter putra Kejuaraan Dunia Atletik U-20 yang digelar di Tempere, Finlandia, Rabu (11/7/2018).

“Ini sejarah baru bagi Indonesia sekaligus pertama kali atlet Indonesia meraih emas di Kejuaraan Dunia Atletik U-20,” ujar Menko PMK mengungkapkan kebahagiaanya.

Zohri berhasil mengalahkan 2 pelari asal Amerika Serikat dengan mencatatkan waktu 10,18 detik. Unggul tipis dari Anthony Schwartz dan Eric Harrison, yang sama-sama mencatatkan waktu 10,22 detik. Pencapaian Zohri merupakan sejarah baru dalam dunia atletik Indonesia.

Atas pencapaian ini, Menko PMK berharap prestasi yang diraih Zohri makin memicu semangat para atlet cabang olahraga atletik untuk mencapai prestasi terbaik di Asian Games 2018.

(Baca juga: Kisah Mengharukan Zohri Sang Juara Lari Dunia, dari Hidup Yatim Piatu di Rumah Lapuk hingga Tak Bisa Beli Sepatu)

“Pemerintah telah menyiapkan infrastruktur jelang Asian Games, diantaranya adalah Stadion Madya Gelora Bung Karno yang kini telah siap digunakan untuk cabang atletik. Harapannya, selain sukses infrastruktur, Indonesia bisa mencapai sukses prestasi,” tambah Menko PMK.

3. Profil singkat Zohri

Setelah prestasinya memecah perhatian dunia dan juga Indonesia tentunya, Zohri jadi bahan perbincangan.

Beberapa media sosial mulai membicarakan atlit muda berprestasi ini.

Zohri sendiri adalah atlet asal Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.


Atlet atletik putra nasional Indonesia, Lalu Muhammad Zohri, berpose di Stadion Madya, Senayan, Jakarta.(PB PASI)

Ia lahir pada tanggal 1 Juli 2000 dan sudah mendedikasikan dirinya untuk menjadi atlit sejak usia dini.

Zohri menjadi atlit Indonesia pertama yang mampu membawa nama bangsa menjadi pencatat sejarah waktu dunia.

4. Komentar Zohri saat pertama kali memenangkan emas IAAF 2018.

Sprinter muda Indonesia, Lalu Muhammad Zohri, mengharumkan nama bangsa Indonesia melalui prestasinya di Kejuaraan Dunia Atletik U-20 2018 yang digelar di Tampere, Finlandia, Rabu (11/7/2018).

Sebagai persiapan menuju Asian Games 2018, atlet asal Lombok ini mencatatkan waktu 10,18 detik yang membuatnya berhasil menyabet medali emas di nomor 100 meter.

Pada perlombaan tersebut, Zohri bersaing ketat dengan ketujuh sprinter lainnya, di mana semua atlet berhasil mencatatkan waktu 10 detik dalam perlombaan ini.

Namun, Zohri berhasil unggul atas dua sprinter Amerika Serikat. Catatan waktu Zohri 10,18 detik, sementara kedua atlet asal Amerika Serikat yang berada di posisi kedua dan ketiga sama-sama mencatatkan 10,22 detik.

"Saya sangat senang dengan catatan waktu dan rekor nasional junior yang saya miliki," ujar Zohri dalam situs resmi Asosiasi Internasional Federasi Atletik (IAAF).

"Sekarang saya akan mempersiapkan diri untuk Asian Games 2018 pada bulan depan. Saya sangat bangga, ini merupakan pengalaman luar biasa dan sesuatu yang besar untuk karier saya," lanjutnya.

5. Hidup sebagai anak yatim piatu dan tak bisa membeli sepatu

Zohri rupanya kini menjadi yatim piatu.

Keadaan itu membuat dirinya malah semakin kuat.

(Baca juga: Egy Maulana Vikri Sedih Tak Bisa Beri Kado Kemenangan Indonesia kepada Sang Adik yang Berulang Tahun)

Salah satu keluarag Zohri, Fatimah bercucuran air mata mengenang Zohri yang telah yatim piatu.

Dia menangis ketika menceritakan betapa sulitnya keponakannya itu mendapatkan uang membeli sepatu. “Karena tak mau merepotkan kami, dia memilih tak pakai sepatu sekolah SMP, banyak yang mau belikan. Tapi dia keras, selalu menolak, dasar Badoq,” katanya. Fatimah juga menuturkan bahwa saat duduk di bangku SMP, Badoq alias Zohri kerap malas pergi ke sekolah.

6. Berasal dari keluarga biasa saja dan sangat sederhana

Tak ada yang menyangka bahwa ternyata ia berasal dari keluarga biasa saja yang sangat sederhana.

Kehidupannya pun ikut disoroti oleh banyak media.

Isu tentang kehidupan pribadi para atlet Indonesia memang sudah menjadi isu yang selalu diperbincangkan.

Di balik prestasi mereka dikancah dunia, selalu ada cerita menyedihkan yang diulas.

Salah satunya adalah soal kondisi rumah Zohri, hingga kondisi kehidupan ia dan keluarganya di kampung.

7. Tinggal di rumah yang mamprihatinkan

Dilansir dari Kompas.com saat menelusuri kediaman Zohri, terlihat rumah yang sangat sederhana.

Dalam potret tampak pemandangan di dalam rumah Zohri dengan dinding ditutupi koran yang sudah lapuk.


Suasana keluarga dan tetangga Zohri, sang juara dunia lari 100 meter di Finlandia.(kompas.com)

Pun dengan kamar tidur Zohri yang lapuk, dengan dinding dari anyaman bambu dan kayu.

Pemerintah daerah setempat hingga pemerintah pusat juga sudah meninjau hal ini.

Isunya mereka kebanyakan berencana untuk membantu Zohri dan keluarga juga memberi bonus kepadanya.

8. Akan mendapat sumbangan Rp 100 juta dari Hotman Paris

Hotman Paris merasa hatinya tersentuh setelah mengetahui kondisi rumah hingga kondisi Zohri sampai tak bisa membeli sepatu.

Dalam video singkatnya Hotman mengatakan ia akan memberikan Zohri uang Rp 100 juta guna memperbaiki rumahnya di Lombok.

(Baca juga: Si Cantik Ini Beri Semangat pada Asnawi Mangkualam Usai Timnas U-19 Indonesia Terima Kekalahan)

Selain mengutarakan niatannya, Hotman juga mengucapkan terima kasih kepada Zohri karena kebanggaan yang telah diberikannya.

"Hai Zohri, terima kasih

Bangsa Indonesia mengucapkan terima kasih kepada kamu. Sudah 20 medali emas ternyata selama ini kau dapat. Tapi rumahmu masih seperti gubuk.

Setelah kau jadi juara, semua orang berlomba masuk tv.

Zohri, juara dunia lari 100 meter. Saya Hotman Paris akan menyumbang 100 juta untuk memperbaiki rumahmu. 100 juta akan saya kasih untuk memperbaiki rumahnya Zohri," ujar Hotman.

Dalam video tersebut Hotman Paris terlihat berjemur di kursi ala pantai dengan payung-payung.

Bahkan, dalam video itu Hotman tampak ditemani seorang wanita berbaju biru bergaris dengan topi biru.

Hotman Paris tampak membalutkan tubuhnya dengan handuk.

 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P