Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Refleksi dari Laga Indonesia Vs Malaysia - Asa Egy Maulana Vikri Cs Dinodai Penonton Mereka

By Estu Santoso - Sabtu, 14 Juli 2018 | 14:07 WIB
Ekspresii gelandang tim nasional U-19 Indonesia, Egy Maulana Vikri, sebelum mengeksekusi tendangan penalti saat melawan Malaysia pada semifinal Piala Asia U-19 di Stadion Gelora Delta Sidorajo, Kamis (12/7/2018). ( SUCI RAHAYU/BOLASPORT.COM )

19 Indonesia gagal juara Piala AFF U-19 2018, sebab mereka masuk final pun tidak. Namun, hal itu bukan masalah besar, sebab Egy Maulana Vikri Cs tetap punya masa depan yang bagus.

Ya, timnas U-19 Indonesia rata-rata diisi pemain berusia 19 dan di bawahnya, termasuk Egy Maulana Vikri yang baru 18 tahun.

Gagal pada Piala AFF U-19 2018 tak usah dibesar-besarkan, walau Indra Sjafri sebagai pelatih harus membuat pertanggungjawaban atas kegagalan itu.

Namun, hal itu menjadi ranah PSSI sebagai pemangku kebijakan sepak bola Tanah Air, bukan media, suporter, penonton, termasuk warganet.

(Baca juga: Baru Cetak Tiga Gol di Jepang, Ada Kabar Kurang Bagus Terkait Kondisi Terbaru Lukas Podolski)

Hanya satu hal yang layak dijadikan cerminan adalah tingkah polah penonton di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Kamis (12/8/2018) malam.

Mulai dari sebelum sepak mula sampai pertandingan selesai, penonton adalah pemberi noda utama perjuangan timnas U-19 Indonesia.

Penonton memang tidak semua jadi tersangka, tetapi banyak dari mereka yang layak dipertanyaan motivasi dukungannya.

(Baca Juga: Permalukan PSMS Medan, Persipura Justru Dapat Hadiah Khusus dari Pihak Tuan Rumah)

Seremoni laga internasional selalu diawali dengan mengumandangkan anthem negara yang bertanding.

Saat lagu berjudul Negaraku, yang merupakan anthem negara Malaysia, ternyata penonton berisiknya luar biasa.

Mereka seperti tak menghargai forum dan tak memandang Malaysia sebagai tamu kita.

Kasus seperti ini sebenarnya sudah berulang kali terjadi dan itu selalu ketika Indonesia melawan Malaysia dalam berbagai turnamen sepak bola.

(Baca juga: Didepak Klub Liga 1, Striker Ini Bersama Eks Pemain Arema Gabung Klub Hong Kong)

Artinya, hal itu terulang-ulang sehingga menunjukkan kalau kita kerdil.

Di atas lapangan selama 90 plus babak tambahan waktu sampai adu penalti, Malaysia adalah musuh dan itu di ranah sepak bola.

Tetapi, kenapa pemahaman itu seolah hilang dan penghargaan terhadap Malaysia agar lagu kebangsaan mereka dihormati pun tak ada.

(Baca Juga: Resmi Dicoret dari Arema FC, Syaiful Indra: Kebahagiaan dalam Hidup Saya)

Malaysia mungkin tak terlalu mempersoalkan itu, tetapi sebagai negara dengan dasar Pancasila yang mengedepankan toleransi, layaklah saya sebagai penulis malu.

Insiden memalukan ini tak berhenti di sini.

Pasca laga dan Indonesia digulung Malaysia via adu penalti, lemparan dari tribune stadion pun bak hujan deras.

(Baca juga: Isu Terbantah, Jorge Sampaoli Tak Jadi Tangani Timnas U-20 Argentina)

Arah lemparan dari material keras seperti botol air mineral itu pun mengarah ke pemain timnas U-19 Malaysia.

Perlu diulang, anggota tim nasional asal Negeri Jiran itu adalah anak bau kencur yang usianya 19 tahun ke bawah.

Tentu ini perbuatan yang sangat memalukan.

(Baca Juga: Hamka Hamzah Datang, Antara Berkah dan Musibah untuk Bek Andalan Luis Milla)

Kalau alasannya penonton kecewa, itu wajar sewajar-wajarnya.

Tetapi, pelemparan itu apakah wajar? Lemparan juga diterima pemain lawan lagi dan pemain yang masih baru mentas dari level junior lagi.

Piala AFF U-19 ini bareng pelaksanaannya dengan Piala Dunia 2018 di Rusia.

(Baca juga: Tanpa Iniesta dan Podolski, Klub Thailand yang Memainkan Bek Kiri asal Thailand Ini Pesta Enam Gol)

Ternyata, penonton-penonton yang melakukan aksi lempar di Sidoarjo manusia cemen yang kalah daripada suporer PSIS Semarang dan bobotoh, fan Persib.

Dua kelompok fan klub Liga 1 itu mencontek mentah-mentah aksi pendukung timnas Jepang di Piala Dunia 2018.


Kondisi setelah laga timnas U-19 Indonesia versus Malaysia di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Kamis (12/7/2018).(ISTIMEWA)

Mereka bersih-bersih stadion selepas laga, termasuk saat timnya harus kalah 2-3 dari Belgia pada fase 16 besar.

Kalah pasti mereka kecewa, tetapi lemparan bukan bagian dari pelampiasan kecewa.

(Baca juga: Pelatih dan 12 Pesepak Bola Remaja Korban Insiden Goa di Thailand Dilarang Pergi ke Rusia)

PSIS juga kalah dari tuan rumah Persib di Bandung, Minggu (8/7/2018), nyatanya fan tim tamu melakukan hal yang sangat mulia.

Tribune Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) mereka bersihkan dari sampah, padahal saya yakin fan PSIS ini kecewa.

(Baca juga: Pemain Timnas Korsel Ini Cetak Gol untuk Klubnya, Dua Pekan Sepulang dari Piala Dunia 2018)

Mereka juga tak malu kalau hal itu terinspirasi dari supoter timnas Jepang di Rusia.

So, penonton timnas Indonesia, tolong berpikir dan bersikaplah dengan baik, kalian tahu Pancasila sebagai dasar negara kita tak pernah mengharamkan toleransi dan saling menghargai sampai kini!

(Baca juga: Eks Striker Timnas Inggris dan Pemain Mungil Thailand Kompak Cetak Gol, Klub Jepang Ini Menang Besar)


Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P