Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Normalnya, seorang atlet memiliki sosok yang diidolakan sekaligus menjadi panutan dan pemacu motivasi bertanding.
Misalnya, pebulu tangkis spesialis ganda asal China, Liu Yuchen, yang mengidolakan pemain Indonesia yaitu Hendra Setiawan.
Namun, hal berbeda justru ditunjukkan oleh pasangan ganda putri Jepang, Ayaka Takahashi/Misaki Matsutomo.
Pasangan peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 itu mengaku tidak benar-benar memiliki pemain panutan di dunia bulu tangkis.
"Tidak ada contoh khusus yang saya ikuti atau ingin saya lampaui. Saya selalu mengagumi banyak orang, tetapi tidak ingin menjadi seperti salah satu pemain," kata Takahashi yang dikutip BolaSport.com dari Badminton Unlimited.
Menurut pemain 28 tahun tersebut, dia lebih menyukai untuk mengidentifikasi para rival dan membentuk gaya bermain sendiri.
"Dengan memperhatikan banyak pemain saya ingin membangun gaya bermain saya sendiri," ucap Takahashi.
(Baca Juga: Andrea Dovizioso Masih Soroti Beberapa Kelemahan Ducati pada Hari Pertama GP Jerman)
Kapten tim Uber Jepang 2018 tersebut pun mengaku telah menemukan jati diri usai melanglang buana di dunia bulu tangkis sejak junior.