Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Terlahir sebagai pebulu tangkis, mungkin begitu kata yang cukup tepat untuk menggambarkan Ayaka Takahashi dan Misaki Matsutomo.
Ganda putri Jepang tersebut kompak mengaku sangat mencintai profesi mereka sebagai pebulu tangkis.
"Saya selalu ingin menjadi pebulu tangkis sejak masih kecil," ujar Matsutomo seperti dikutip BolaSport.com dari Badminton Unlimited.
Pebulu tangkis 26 tahun tersebut bahkan mengaku tidak tahu apa yang akan ia lakukan jika tidak menjadi pebulu tangkis.
"Jadi, saya tidak bisa membayangkan apa yang akan saya lakukan jika tidak bermain bulu tangkis," ujar Matsutomo.
Hal serupa juga diungkapkan oleh sang rekan, Ayaka Takakashi, yang awalnya hanya ingin menjadi anak muda kebanyakan tetapi malah jatuh cinta kepada bulu tangkis.
"Saat masih kecil saya ingin jalan-jalan dan bersenang-senang di Jepang seperti anak muda kebanyakan," kata Takahashi.
Bulu tangkis menjadi sarana pebulu tangkis 28 tahun ini mengerti arti kehidupan yang sebenarnya.
(Baca Juga: Kontingen Wushu Indonesia Raup 10 Medali pada Kejuaraan Dunia Junior di Brasil)
"Namun, jika saya tidak bermain bulu tangkis saya merasa saya tidak akan mengalami berbagai pengalaman susah ataupun senang. Jadi, saya akan mengalami fase kehidupan yang monoton," kata Takahashi.
Saking cintanya dengan bulu tangkis, pasangan ini bahkan mengaku masih terus belajar meski telah bermain bersama sejak junior.
Hingga saat ini, Takahashi/Matsutomo masih menjadi ganda putri andalan Jepang di berbagai turnamen bulu tangkis dunia.