Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Petenis Indonesia Harus Menikmati Tekanan

By Riemantono Harsojo - Minggu, 22 Juli 2018 | 19:58 WIB
Petenis Belanda Arianne Hartono (kedua dari kiri) menjadi juara turnamen ITF Widya Chandra International setelah mengalahkan petenis India Mahat Jain dengan skor 6-4 6-1 pada Minggu (22/7/2018) di Lapangan Tenis Hotel Sultan Jakarta. (RIEMANTONO HARSOJO/BOLASPORT.COM)

PB Pelti mengontrak Frank van Fraayenhoven untuk meningkatkan perkembangan tenis Indonesia, dan berikut ini pelatih asal Belanda itu memberikan salah satu kiat untuk para petenis muda Indonesia.

BolaSport.com menemui Frank van Fraayenhoven setelah pertandingan final tunggal putri turnamen ITF Widya Chandra International di Lapangan Tenis Hotel Sultan pada Minggu siang (22/7/2018).

Pada pertandingan final, petenis Belanda berdarah Indonesia, Arianne Hartono, mengalahkan petenis India, Mahat Jain, dengan dua set langsung, 6-4 6-1.

Ketika BolaSport.com bertanya kepada Frank van Fraayenhoven tentang salah satu kekuatan sang juara Arianne Hartono, pelatih senior di persatuan tenis Belanda (KNLTB) dan federasi tenis dunia (ITF) itu antara lain berkata:

"Dia bermain agresif, bola-bolanya mengarah ke sudut lapangan. Dia berani dan dia menikmati tekanan," ujarnya.

(Baca juga: Minim Main Bersama Barcelona dan Gagal ke Piala Dunia 2018, Bek Kiri Ini Ditawar 422 Miliar Rupiah)

Ya, enjoy the pressure kata Frank van Fraayenhoven.

Kalimat singkat itu pula menjadi salah satu yang diucapkan sang pelatih ketika ditanya soal perbedaan antara petenis-petenis muda Indonesia dengan Arianne Hartono.

Frank van Fraayenhoven mengatakan bahwa petenis jangan merasa terbebani untuk harus menang.

"Setiap atlet yang turun bertanding tentu ingin menang," ucapnya.

(Baca juga: Pasca Piala Dunia 2018, Bek Portugal Ini Tinggalkan Klub China yang Baru Tiga Bulan Dibelanya)

"Atlet harus menikmati tantangan untuk meraih kemenangan," lanjutnya.

Frank van Fraayenhoven kemudian memberi contoh tentang apa maksud dari enjoy the pressure."

"Katakanlah dalam sebuah pertandingan gulat. Tubuh Anda lebih kecil dari saya yang jauh lebih besar. Anda harus menikmati tantangan untuk mengalahkan saya," tuturnya.

Dalam turnamen ITF Widya Chanda International tuan rumah Indonesia meraih satu gelar juara melalui pasangan Indonesia-Belanda, Aldila Sutjiadi/Arianne Hartono.

Sementara untuk nomor tunggal pencapaian terbaik tuan rumah dicatat oleh Aldila Sutjiadi yang mencapai babak semifinal.

Sebelumnya petenis Indonesia yang akan turun di Asian Games 2018 itu menjadi juara tunggal putri di turnamen ITF PT PP Women's Circuit di Solo.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P