Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Hadapi Gregoria Mariska pada Babak Pertama, Kirsty Gilmour Berharap Dapat Perbaiki Hasil pada Kejuaraan Dunia 2018

By Delia Mustikasari - Senin, 23 Juli 2018 | 19:32 WIB
Pebulu tangkis tunggal putri Skotlandia, Kirsty Gilmour, bersiap melepas smes pada pada babak perempat final Indonesia Open 2018 yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (5/7/2018). (ADEK BERRY/AFP PHOTO)

Pebulu tangkis tunggal putri Skotlandia, Kirsty Gilmour, berharap bisa memperbaiki hasil pada Kejuaraan Dunia 2018 yang digelar di Nanjing, China, 30 Juli-5 Agustus mendatang.

Tahun lalu dengan dengan dukungan tuan rumah, pemain berusia 24 tahun itu mencapai babak delapan besar.

"Saya beruntung berada di Glasgow tahun lalu dan setiap kali saya bertanding di lapangan, saya punya 3.000 orang yang mendukung," kata Gilmour seperti dilansir BolaSport.com dari BBC.

"Kondisi seperti itu tidak akan saya rasakan di China, namun dapat membantu konsentrasi saya," ujar Gilmour.


Pemain berperingkat ke-22 dunia ini akan mengawali perjalanan pada kejuaraan dunia dengan berhadapan dengan wakil Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung.

"Turnamen ini standarnya tidak lebih tinggi dari Olimpiade, tetapi ada lebih banyak lawan yang akan saya hadapi. Ada banyak variabel dan hal-hal gila terjadi pada kejuaraan dunia," tutur Gilmour.

Gilmour membuka perjuangan pada Kejuaraan Dunia 2018 dengan semangat tinggi seusai merengkuh medali perunggu pada Commonwealth Games 2018, April lalu dan mencapai perempat final Indonesia Open pada Juli.

"Paruh pertama tahun ini turnamen yang saya ikuti sudah padat. Saya bermain di PBL di India selama Natal dan Tahun Baru yang memberi saya sedikit pengalaman yang berbeda. Saya akan melakukan lompatan untuk mencapai hasil yang lebih baik," tutur pemain berusia 24 tahun ini.

(Baca juga: Chou Tien Chen Berharap Gelar Singapore Open Jadi Dasar Raih Kesuksesan pada Kejuaraan Dunia 2018)

"Selanjutnya, saya langsung pergi ke Malaysia dan Indonesia yang menjadi rumah dari sejumlah turnamen yang berbeda di Eropa," ucap Gilmour.

Gilmour mengaku senang meski hanya mendapat medali perunggu pada Commonwealth Games 2018 yang digelar di Gold Coast, Australia.

"Sulit untuk mengatakan dengan kata-kata betapa bagusnya tiga pekan yang saya lalui saat itu. Saya sering menangis ketika harus meninggalkan Gold Coast."

(Baca juga: Komentar Susy Susanti Setelah Indonesia Raih Empat Medali pada Kejuaraan Asia Junior 2018)

Setelah itu, Gilmour mengikuti Kejuaraan Eropa dan tersingkir pada babak perempat final.

"Itu adalah pencapaian tertinggi pertama bagi saya dalam turnamen level dunia. Saya memiliki beberapa performa yang sangat bagus di sana. Hal ini lebih kepada persiapan yang benar dan mendapat penampilan terbaik di lapangan," ujar Gilmour.

 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on


Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P