Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ketua Indonesia eSports Association (IeSPA) Eddy Lim menceritakan alasan eSports termasuk olahraga bukan hanya permainan.
Ada beberapa faktor yang membuat eSports merupakan bagian dari olahraga.
Salah satu penyebabnya adalah eSports menggunakan otot kecil seperti memanah dan menembak.
(Baca Juga: Fauzan, Juara Dunia Karate asal Indonesia, Terinspirasi Jackie Chan dan Bruce Lee)
"Selain itu, eSports menggunakan kecepatan sehingga termasuk dalam olahraga," ucap Eddy Lim.
Faktor lainnya eSports tergolong olahraga karena mengharuskan atlet beradu taktik, seperti olahraga pada umumnya.
"Hampir semua laga eSports menggunakan adu strategi, jadi otak jalan 100 persen," tutur Eddy Lim.
Eddy Lim pun menerangkan kelebihan yang wajib dimiliki seorang atlet eSports.
(Baca Juga: Ini Penyebab Juara Dunia Karate, Fauzan Tak Bisa Jadi Polisi)
"Otak atlet eSports dunia rata-rata per menit bisa menjalankan 300 perintah selama 45 menit mereka bermain," kata Eddy Lim.
"Artinya, mereka tegang sekali, konsentrasi sekali. Di sini butuh fisik prima. Kalau fisik loyo, 5 menit langsung loyo. Kalau prima, 1 sampe 2 jam masih bisa main," ucap Eddy melanjutkan.
Kendati masih ekshibisi, eSports untuk pertama kalinya akan dipertandingkan pada Asian Games 2018 yang bergulir di Jakarta dan Palembang mulai 18 Agustus 2018.
Pada Asian Games 2018, game yang akan dimainkan adalah League of Legends (LOL), PES 2018, Arena of Valor (AOV), Starcraft, Hearthstone, dan Clash Royale.