Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Atlet lari muda Lalu Muhammad Zohri secara tiba-tiba membuat gebrakan saat merebut medali emas pada Kejuaraan Dunia 2018 U-20 di Tampere, Finlandia.
Zohri yang turun pada nomor lari 100 meter putra berhasil menjadi yang pertama menyentuh garis finis dengan catatan waktu 10,18 detik.
Catatan waktu Zohri semakin mempertajam rekor nasional junior yang dipegangnya.
Torehan Zohri bahkan 'hanya' terpaut 0,01 detik dari rekor nasional senior sekaligus rekor Asia Tenggara milik Suryo Agung (10,17 detik).
Sebagai informasi, Suryo Agung mencetak waktu lari 10,17 detik saat merebut medali emas SEA Games keduanya pada edisi ke-25 pesta olahraga Asia Tenggara (2009) di Laos.
Hingga sembilan tahun berselang, belum ada pelari Asia Tenggara lainnya yang dapat melewati catatan waktu milik Suryo Agung tersebut.
Baru Lalu Muhammad Zohri dan Khairul Hafiz Jantan (Malaysia) yang punya catatan waktu paling dekat (10,18 detik) dengan rekor milik Suryo Agung.
Menanggapi hal itu, Suryo memprediksi bahwa rekor yang dicetaknya itu bakal dilewati oleh sprinter lainnya.
(Baca Juga: Indonesia Harus Memanfaatkan Kehadiran Pelatih Level Dunia)
Namun demikian, dia berharap agar atlet Indonesia lah yang bakal melampaui prestasinya itu.
"Saya pikir ini hanya tinggal menunggu waktu. Cepat atau lambat (rekor saya pasti pecah)," kata Suryo Agung dikutip BolaSport.com dari laman Kemenpora.
Atlet asal kota Solo itu juga tidak membebani Zohri dengan target waktu lari miliknya.
Menurut Suryo, jalan yang dimiliki Zohri untuk menjadi atlet yang mengharumkan nama Indonesia masih panjang.
"Yang penting, Zohri tetap memberikan yang terbaik. Saya tidak ingin membebani dia. Jenjang dia masih panjang," ucap Suryo.