India Butuh Waktu 53 Tahun untuk Torehkan Sejarah Gemilang pada Kejuaraan Asia Junior

By Susi Lestari - Kamis, 26 Juli 2018 | 20:38 WIB
Gatjra Piliang (kiri) dan Lakshya Sen (kanan) berfoto bersama usai bertanding pada babak kedua WJC 2017, Selasa (17/10/2017). (SUSI LESTARI/BOLASPORT.COM)

Minggu (25/7/2018) menjadi hari bersejarah untuk bulu tangkis India.

Pada hari itu, Lakshya Sen, menjadi tunggal putra pertama India dalam 53 tahun lamanya bisa memenangkan gelar juara Juara Asia Junior.

Sen meraih gelar Juara Dunia Junior 2018 seusai menundukkan unggulan teratas, Kanvulat Vitidsarn (Thailand), dengan skor 21-18, 21-19.

Melalui kemenangan ini, Sen pun mengukir namanya untuk setara dengan para pemain bulu tangkis yang pernah memenangkan gelar serupa, seperti Taufik Hidayat (1997), Lin Dan (2000), dan Chen Long (2007).

(Baca Juga: Ini Pihak yang Diuntungkan oleh Absennya Lee Chong Wei di Kejuaraan Dunia dan Asian Games 2018)

Dengan segala pencapaian yang kini berada digenggaman, sang pelatih, Vimal Kumar, justru masih tak percaya.

Kumar melihat Sen pertama kali pada saat dia berusia delapan tahun.

Meski berusia belia, Sen sudah mampu memamerkan keterampilan bermain dengan teknik yang tinggi. 

Permainan Sen juga terlalu matang untuk anak seusianya.

Lantas pada 2010, Sen ditemani sang ayah, DK Sen, berkenalan resmi dengan Kumar.

"Ketika saya pertama kali melihatnya secara tidak sengaja, Sen sangat kecil. Tetapi dia mampu menunjukkan keterampilan yang bagus. Kemudian kami berkenalan dan menunjukkan suatu catatan kecil bahwa dia telah menelan kekalahan dalam sebuah pertandingan," kata Kumar mengenal pertemuannya dengan Sen dilansir BolaSport.com dari Firstpost.

Setelah bertemu, Kumar pun menceritakan keinginan Sen jika kelak akan berlatih di bawah bimbingannya.

"Saya ingin pergi sejauh mungkin di sebuah turnamen, setidaknya di kompetisi U-10 atau U-12. Saya ingin mengalahkan pemain-pemain lain yang berada di pelatihan ini," ucap Kumar menjelaskan.

Setelah bertemu dengan Kumar, Sen pun bergabung ke akademi.

Setelah bergabung dengan akademi, Sen mampu menunjukkan ketangguhan yang mencuri perhatian Kumar.

"Dia adalah pembelajar yang baik. Jika kamu mengatakan sesuatu padanya, dia akan mengimplementasikanya. Prakash Padukone (pemilik akademi) juga memperhatikan sifat Sen. Itulah yang kemudian membuat kami memilihnya dan akhirnya dia tampil di berbagai kejuaraan internasional," ucap Kumar.

(Baca Juga: Manny Pacquiao Dilarang Menjadikan Petinju Ini Sebagai Lawannya)

Setelah beberapa kali mengikuti turnamen, Sen pun membuktikan diri bahwa dia tidak hanya sanggup untuk pergi jauh, melainkan menjadi sejarah.

Meski sudah membuat sejarah untuk bangsanya, Kumar paham bahwa Sen yang kini berusia 16 tahun masih memiliki jalan panjang.

"Sudah tugas kami membuat agar dia tidak berhenti di olahraga ini sampai namanya benar-benar menjadi legenda," tutur Kumar.