Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Petinju berkebangsaan Inggris, Tyson Fury, merasa tidak terima namanya digunakan seperti 'ban serep' oleh Deontay Wilder dan Anthony Joshua.
Setelah Wilder dan Joshua gagal menemukan kesepakatan untuk membuat pertarungan unifikasi tinju di kelas berat, keduanya menggunakan nama Fury sebagai back-up.
"Saya terus mendengar Wilder mengatakan jika dia tidak melawan Joshua maka dia akan melawan Fury. Dan Joshua juga mengatakan jika dia tidak bisa berhadapan dengan Wilder dia akan berhadapan dengan Fury," kata petinju berusia 29 tahun itu dilansir BolaSport.com dari Boxing Scene.
"Jalani hidup kalian sendiri. Lawan orang-orangmu sendiri dan kalahkan. Saya akan melawan kalian jika saya sudah siap," tuturnya.
(Baca Juga:Demi Privasi, BAM Bungkam Terkait Kondisi Kesehatan Lee Chong Wei )
Sebelum mengumumkan rasa tidak terima, Fury juga membuat penyangkalan terhadap pertanyataan Dillian Whyte tentang pertarungan yang dinegosiasikan di antara keduanya.
Whyte adalah petinju yang akan menghadapi Joseph Parker di Stadion Wembley, London, pada Sabtu (28/7/2018) malam.
Menjelang pertarungannya dengan Parker, Whyte justru membuat gagasan untuk berduel dengan Fury.
Mendapat ajakan tersebut, Fury menanggapi dengan lewat media sosialnya di Twitter.
"Jika Dillian Whyte sedang berunding untuk bertarung dengan Raja Gipsi (julukan untuk Tyson Fury), saya ingin tahu siapa dia kirim untuk melakukan negosiasi? Mungkin Santa," kata Fury menanggapi sembari menyindir.
"Whyte jangan pedulikan saya. Fokuslah pada Joseph Parker yang bisa menjadi pertarungan paling sulit sepanjang karier Anda," tutur Fury.
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on