Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kegagalan petenis tunggal putra Swiss, Roger Federer, mempertahankan gelar juara pada turnamen Wimbledon 2018 mendorong eks petenis Richard Krajicek buka suara.
Wimbledon 2018 menjadi "kuburan" bagi dua petenis terbaik dunia saat ini, Rafael Nadal (Spanyol) dan Roger Federer, sekaligus arena kebangkitan untuk Novak Djokovic (Serbia).
Djokovic sukses naik ke podium kampiun dan meraih titel Wimbledon keempatnya setelah menundukkan Kevin Anderson (Afrika Selatan) pada babak final.
Sebelum mengalahkan Anderson, Djokovic terlebih dulu menyingkirkan Nadal dalam pertarungan "berdurasi" dua hari.
Sementara itu, Federer gagal menembus final setelah dikalahkan Anderson pada semifinal.
Berdasarkan hal tersebut, Richard Krajicek mengatakan bahwa Roger Federer bisa saja menambah gelar juara Grand Slam asalkan mendapat "restu" dari Novak Djokovic.
"Saya pikir dia (Federer) masih berpeluang menambah satu atau dua gelar Grand Slam, tetapi itu tergantung dari Novak (Djokovic)," ujar Krajicek yang dikutip BolaSport.com dari Tennis 365.
Pria berkebangsaan Belanda ini kemudian menyebut bahwa Federer masih bisa tampil apik dan menduduki peringkat kesatu dunia.
(Baca Juga: Diperkuat Pemain Top Dunia, 2 Negara Ini Bakal Jadi Lawan Berat Tim Voli Putri Indonesia pada Asian Games 2018)
Namun, ketika Djokovic kembali ke lapangan rumput, maka hasilnya akan berbeda.
"Novak (Djokovic) mengalahkan Federer selama dua tahun beruntun di lapangan rumput. Maksud saya, level Djokovic bisa jadi menyeramkan, tingkat menyeramkannya belum pernah terlihat sebelumnya," kata Krajicek.
Novak Djokovic menjadi salah satu petenis yang berhasil mematahkan dominasi Roger Federer dan Rafael Nadal pada nomor tunggal putra.
Selain dia, ada juga Andy Murray (Britania Raya) dan Stan Wawrinka (Swiss), yang saat ini masih terus bergulat dengan cedera dan masalah inkonsistensi performa.
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on