Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Punya Banyak Rival, Sindhu Sebut Hal Itu Bagus untuk Bulu Tangkis Dunia

By Diya Farida Purnawangsuni - Jumat, 27 Juli 2018 | 21:25 WIB
Pebulu tangkis tunggal putri India, Pusarla Venkata Sindhu, mengembalikan kok ke arah Akane Yamaguchi (Jepang) pada babak semifinal All England yang berlangsung di Arena Birmingham, Inggris, Sabtu (17/3/2018). (PAUL ELLIS/AFP PHOTO)

Pebulu tangkis tunggal putri India, Pusarla Venkata Sindhu, tak menampik bahwa saat ini rivalitas pada nomor pertandingan yang ia tekuni sudah sangat merata.

Tak tanggung-tanggung, Pusarla Venkata Sindhu setidaknya punya sembilan kompetitor utama yakni Tai Tzu Ying (Taiwan), Akane Yamaguchi dan Nozomi Okuhara (Jepang), Ratchanok Intanon (ThailandO, Chen Yufei dan He Bingjiao (China), Carolina Marin (Spanyol), Sung Ji-hyun (Korea Selatan), dan rekan senegaranya, Saina Nehwal.

Saat ini, nama-nama tersebut tengah menguasai posisi Top 10 tunggal putri dunia.

Sindhu berada di peringkat ketiga dunia, di bawah Tai dan Yamaguchi.

(Baca juga: Pelatih China Nilai Hasil Buruk Bisa Jadi Bekal Bagus untuk Kejuaraan Dunia 2018)

Kendati punya banyak musuh yang perlu diwaspadai, Sindhu menilai fakta tersebut sebagai hal bagus untuk bulu tangkis dunia.

Apalagi, sebelumnya, bulu tangkis dunia seakan berada di genggaman China.

Namun sekarang, persaingan -termasuk nomor tunggal putri- sudah lebih merata sehingga kans meraih gelar juara pun sama besar bagi semua pemain.

"Minatsu Mitani dan Nozomi Okuhara (Jepang) sama-sama bermain bagus, lalu ada Sung Ji-hyun dan pemain nomor satu Tai Tzu Ying, yang selalu menjadi ancaman utama," ucap Sinhdu kepada The Hindhu yang dilansir BolaSport.com dari First Post, Jumat (27/7/2018).

"Fakta ini adalah tanda bagus untuk bulu tangkis dunia," kata peraih medali perak Olimpiade Rio 2016 itu.

Tahun lalu, Pusarla Venkata Sindhu gagal menjadi juara dunia lantaran dikalahkan Nozomi Okuhara pada babak final.

Hasil tersebut menjadi catatan kurang optimal kedua Sindhu dalam turnamen mayor.

(Baca juga: Roger Federer Bisa Raih Gelar Grand Slam Lagi, tetapi...)

Satu tahun sebelumnya, Sindhu juga hanya bisa menjadi runner-up pada Olimpiade.

Hanya, saat itu dia kalah dari Carolina Marin.

Pada Kejuaraan Dunia 2018, peluang terbesar dipegang oleh Tai Tzu Ying.


Pebulu tangkis tunggal putri Taiwan, Tai Tzu Ying, berpose di podium setelah memastikan gelar pada Indonesia Open 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (8/7/2018).(BADMINTON INDONESIA)

Sepanjang kalender kompetisi tahun ini, Tai tercatat baru kalah satu kali.

Selebihnya, Tai selalu sukses memenangi pertandingannya sehingga meraih lima gelar juara.

Tahun lalu, Tai memilih absen dari kejuaraan dunia karena membela negaranya pada ajang Universiade yang berlangsung di Taiwan.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P