Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Yang Penting Puncaknya pada Asian Games 2018

By Riemantono Harsojo - Sabtu, 28 Juli 2018 | 20:46 WIB
Justin Barki (paling kiri) dan Christopher Rungkat menjadi runner-up ganda putra turnamen ITF Combiphar Tennis Open 2018 seri I pada Sabtu (28/7/2018) di lapangan tenis Hotel Sultan, Jakarta. (RIEMANTONO HARSOJO/BOLASPORT)

Pasangan ganda putra Christopher Rungkat/Justin Barki mencoba mengambil sisi positif dari kekalahan pada laga final turnamen ITF Combiphar Tennis Open 2018 seri I.

Dalam pertandingan final yang berlangsung di Lapangan Tenis Hotel Sultan, Jakarta, pada Sabtu sore (28/7/2018), Christopher Rungkat/Justin Barki dikalahkan pasangan Australia, Michael Look/Mathew Romios, dengan skor 6-7(6), 6-7(5).

Setelah pertandingan, Christopher mengatakan bahwa pencapaian di Futures 1 (F1) atau seri I ITF Combiphar Tennis Open 2018 menjadi modal untuk mendapatkan penampilan yang lebih baik pada Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang, 19-25 Agustus mendatang.

(Baca juga: Marc Marquez Tak Percaya Yamaha Sedang Alami Krisis)

"Kami masih memiliki waktu sekitar dua pekan lagi, saya dan Justin masih akan mengikuti satu turnamen lagi di sini yang F3 (seri ketiga)," ujar Christopher kepada para wartawan setelah acara pemberian hadiah di final.

Petenis yang akrab disapa Christo ini absen pada F2 atau seri kedua karena akan mengikuti turnamen di level yang lebih tinggi, Challenger, di China.

"Jadi dengan hasil pada pekan ini di mana kami menjadi runner-up, lalu masih ada satu turnamen lagi, mudah-mudahan kami bisa lebih baik," kata petenis peringkat ke-106 dunia pada nomor ganda putra itu.

"Kami ingin puncak performa kami ada di Asian Games 2018," tutur Christo.

Berdasarkan hal itu, Christoper tidak akan mempermasalahkan hasil yang dicapai pada turnamen seri ketiga ITF Combiphar Tennis Open 2018 yang masih akan berlangsung di Lapangan Tenis Hotel Sultan, 6-13 Agustus mendatang.

"Kami harus tetap pada rencana permainan kami dan lebih agresif lagi karena kami akan bertemu lawan-lawan berat, seperti Leander Paes (India) yang merupakan 100 besar dunia di ganda," ujar Christo.

Selain dari India, Christopher menyebut lawan-lawan dari China, Taiwan, Korea Selatan, Uzbekistan, dan Jepang sebagai pesaing berat untuk dia dan Justin Barki.

(Baca juga: Mario Aji Berhasil Rebut Kemenangan Perdana Asia Talent Cup 2018)

Pada Asian Games 2018, Christopher Rungkat akan tampil di nomor ganda putra dan ganda campuran.

Indonesia terakhir kali meraih medali Asian Games dari cabang olahraga tenis pada Asian Games Busan 2002.

Ketika itu, Indonesia meraih satu emas (beregu putri), satu perak (Wyne Prakusya/Angelique Widjaja), dan satu perunggu (beregu putra).

Adapun, nomor ganda putra Indonesia terakhir kali meraih medali Asian Games pada Hiroshima 1994 melalui pasangan Donny Susetyo/Teddy Tandjung.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P