Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Setelah menggegerkan dunia dengan finis terdepan pada Kejuaraan Dunia Atletik U-20 di Finlandia, kisah hidup Lalu Muhammad Zohri seakan menjadi hal yang paling diincar banyak orang.
Mulai dari kisah rumah sederhana berbahan bambu tempat Zohri tinggal, hingga sepenggal kisah tentang perjalanan hidupnya.
Setelah kemenangan di Finlandia, Zohri menjadi ikon desa tempat ia lahir dan tumbuh yaitu Desa Pemenang, Lombok Utara.
Sebuah papan reklame besar dengan nama Zohri terpampang jelas di gapura Desa Pemenang menyambut siapapun yang berkunjung.
"Sejak awal saya melihat bahwa anak ini (Zohri) sangat lincah dengan postur dan anggota tubuh yang lebih bagus ketimbang rekan sebayanya," ujar mantan guru olahraga Zohri, Rosidah, yang dikutip BolaSport.com dari Reuters.
Menurut Rosidah, postur tubuh Zohri dulunya tidak terlalu tinggi, tetapi hal itu tidak menutupi bakatnya pada cabang olahraga atletik disiplin lari.
Bahkan Zohri mengaku awal mulai dia berlatih dilakukan dengan bertelanjang kaki alias tidak menggunakan sepatu.
(Baca Juga: Pebalap Ini Bantah Sudah Desak Timnya untuk Pertahankan Scott Redding)
"Saya berlari dengan bertelanjang kaki di pantai, di air yang airnya setinggi betis. Saya tidak pernah mau menyerah," kata Zohri mengenang awal perkenalannya dengan lari.