Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kisah pilu kini dilamai atlet, Winarni Binti Slamet, atlet putri angkat besi dari Indonesia yang kini tengah kesulitan mencari biaya operasi sang anak.
Sebagai atlet, Winarni banjir prestasi. Wanita yang kini berusia 42 tahun itu sukses menjadi juara dunia angkat besi kelas 50kg pada 1997.
Winarni juga mampu merebut medali perunggu pada Olimpiade Sydney 2000.
Namun nasib malang kini tengah menimpa hidup Winarni.
Putranya yang berusia 2,5 tahun, Achmad Fariz Taufik, mengalami kelaianan usus langka, Atresia Esofagus.
(Baca Juga: Awal Musim, Jose Mourinho Sudah Perang dengan Petinggi Manchester United)
Atresia Esofagus merupakan kondisi dimana jaringan usus tidak berkembang saat masih di janin sehingga penderita tidak memiliki jalur pencernaan dari mulut ke perut.
Kondisi tersebut membuat Fariz tidak bisa menelan makanan ataupun minuman dan hanya boleh menjilatnya saja.
Winarni yang kini bekerja di PT Pos Indonesia tidak memiliki gaji cukup untuk membiayai operasi anaknya.
Saat ini, Fariz yang hanya memiliki berat 10 kg hanya mengkonsumsi susu yang dimasukkan melalui selang langsung ke perutnya.
Meski telah mendapatkan bantuan dari PT Pos Indonesia dan Kementrian Pemuda dan Olahraga, jumlah bantuan tersebut masih belum mencukupi biaya operasi sang anak yang mencapai 300 juta rupiah.
(Baca Juga: Jadwal Siaran Langsung ICC 2018 di TVRI - Pemanasan Para Klub Raksasa)
Kisah Winarni mulai ramai dibicarakan di media sosial usai dirinya melakukan wawancara dengan sebuah harian nasional.
Kisah tersebut lalu mendorong Maman Suherman menginisiasi gerakan donasi lewat situs kitabisa.com.
Selain kelainan usus, menurut laman donasi Kita Bisa, Fariz juga saat ini mengidap kelainan jantung dan paru-paru.
Bantuan untuk Winarni bisa disalurkan melalui link berikut: LINK