Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sosok Carolina Marin mulai mencuri perhatian dunia ketika dia meraih gelar juara dunia 2014.
Sebagai atlet dari negara yang tidak familiar dengan olahraga bulu tangkis, prestasi tersebut jelas mengejutkan.
Apalagi, sebelum naik ke podium kampiun dunia pada tahun 2014, Marin sempat menumpang latihan di pemusatan latihan nasional (pelatnas) Indonesia yang berada di Cipayung, Jakarta Timur.
(Baca juga: Kejuaraan Dunia 2018 - China dan Jepang Raih 2 Gelar, Spanyol Bawa Pulang 1 Titel)
Strategi Marin tersebut tidak sia-sia. Datang jauh-jauh dari Benua Eropa untuk mendapatkan teman berlatih tanding yang mumpuni membuahkan hasil optimal.
Prestasinya kian moncer ketika dia berhasil meraih gelar juara dunia secara back-to-back pada 2015.
Setahun kemudian, Marin mengukir namanya sebagai salah satu juara Olimpiade.
Satu-satunya kegagalan Marin pada kompetisi level dunia (Kejuaraan Dunia dan Olimpiade) terjadi pada tahun lalu.
Pada Kejuaraan Dunia 2017, langkah Marin hanya sampai babak perempat final.
Dia tersingkir dari turnamen setelah dikalahkan Nozomi Okuhara (Jepang) dengan skor 18-21, 21-14, 15-21.
Okuhara kemudian menyudahi Kejuaraan Dunia 2017 dengan meraih gelar juara.