Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kento Momota: Saya Ingin Jadi Seperti Lee Chong Wei dan Lin Dan

By Diya Farida Purnawangsuni - Senin, 6 Agustus 2018 | 16:33 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra Jepang, Kento Momota, bereaksi saat meraih poin atas lawannya, Shi Yuqi (China). Momota meraih gelar juara dunia tahun ini setelah mengalahkan Shi dengan skor 21-11, 21-13 pada laga final yang berlangsung di Nanjing Olympic Sports Centre, Nanjing, China, Minggu (5/8/2018). (JOHANNES EISELE/AFP PHOTO)

15 bulan menjalani masa hukuman dari Asosiasi Bulu Tangkis Jepang (Nippon Badminton Association/NBA) tak membuat semangat Kento Momota menjadi pemain terbaik dunia kandas.

Sebaliknya, Kento Momota mampu membalikkan semua periode suramnya tersebut menjadi berbagai prestasi prestisius.

Terkini, pemain berusia 23 tahun itu menjadi juara dunia 2018.

(Baca juga: Jelang Asian Games 2018 - Timnas Basket 3x3 Putri Indonesia Optimistis Raih Medali Perunggu)

Momota meraih medali emas Kejuaraan Dunia 2018 setelah menundukkan wakil tuan rumah, Shi Yuqi, 21-11, 21-13 pada laga final yang berlangsung di Nanjing Olympic Sports Centre, Nanjing, China, Minggu (5/8/2018).

Melalui kemenangan itu, Momota pun mengukir sejarah besar yakni menjadi pemain Jepang pertama yang mampu meraih gelar juara dunia.

"Ada masa ketika saya jauh dari bulu tangkis dan saya menerima banyak dukungan. Sekarang, saya lebih kuat daripada di masa lalu," tutur Momota yang dilansir BolaSport.com dari situs resmi BWF, Senin (6/8/2018).

"Saya ingin berterima kasih kepada semua yang mendukung saya. Saya ingin menjadi seperti Lee Chong Wei dan Lin Dan yang memiliki karier panjang. Saya ingin menikmati permainan saya dan menghibur penonton," kata dia lagi.

Kento Momota terpaksa menepi dari ingar bingar turnamen di bawah kalender Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) setelah dijatuhi sanksi dari NBA.

Sanksi tersebut muncul karena Momota terbukti bersalah dalam kasus judi ilegal.

Momota tak sendirian. Dia dihukum bersama seniornya, Kenichi Tago.


Pebulu tangkis Jepang, Kenichi Tago (kiri) dan Kento Momota, membungkuk sebagai tanda permintaan maaf terkait keterlibatan mereka dalam perjudian ilegal, saat konferensi pers di Tokyo, Jumat (8/4/2016). ( JIJI PRESS/AFP PHOTO )

Pasca-melakoni masa hukumannya dengan rutin berlatih fisik (Momota dilarang bersentuhan dengan semua aktivitas bulu tangkis selama menjalani sanksi dari NBA), Momota akhirnya melakukan debut comeback pada turnamen Kanada Terbuka 2017, Juli tahun lalu.

Dalam debutnya tersebut, Momota menjadi runner-up.

Setelah itu, Momota menyapu bersih gelar juara lima turnamen yang dia ikuti sepanjang kalender kompetisi 2017 yakni K&D Grapichs International Series, Belgian International, Czech Open, Dutch Open, dan Macau Open.

(Baca juga: Jelang Asian Games 2018 - Batal Absen, Tim Basket Filipina Pastikan Hadir di Jakarta)

Pada 2018, performa Momota kian moncer.

Selain menjadi juara dunia, Momota juga merupakan kampiun Kejuaraan Asia, Vietnam International Challenge dan Indonesia Open.

Sepanjang tahun ini, Momota cuma kalah dari Lee Chong Wei (Malaysia) pada final Malaysia Open, Chou Tien Chen (Taiwan) pada perempat final German Open, dan Sameer Verma (India) pada Swiss Open.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P