Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pebulu tangkis spesialis ganda putra nasional Malaysia, Goh V Shem, menyebut kegagalannya dan Tan Wee Kiong dalam meraih medali pada Kejuaraan Dunia 2018 bukan karena tekanan, tetapi murni kesalahan saat menjalani pertandingan.
Laju Goh V Shem/Tan Wee Kiong pada Kejuaraan Dunia 2018 yang berlangsung di Nanjing, China, 30 Juli-5 Agustus lalu, terhenti pada babak 16 besar alias perdelapan final.
Mereka kalah dari wakil tuan rumah yang kemudian menjadi juara dunia, Li Junhui/Liu Yuchen, dengan skor 21-16, 15-21, 20-22.
(Baca juga: Serang Balik Kritik, Sindhu Tegaskan Medali Peraknya Bersinar)
Dalam laga tersebut, Goh/Tan sempat menyelamatkan satu match point pasangan lawan dan memaksa terjadinya adu setting.
Alih-alih meneruskan momentum tersebut, Goh/Tan justru kehilangan dua poin berikutnya dengan mudah.
Hal tersebut cukup serupa dengan kegagalan mereka pada laga final Olimpiade Rio 2016.
Meski begitu, Goh V Shem menegaskan bahwa dua kekalahan tersebut tidak berkaitan dengan tekanan yang dirasakan.
"Kekalahan itu bukan karena tekanan. Terkadang, Anda cuma membuat kesalahan di waktu yang salah dan hal itu terbukti dibayar mahal," ujar Goh yang dilansir BolaSport.com dari The Star, Kamis (9/8/2018).
"Hal-hal seperti itu terjadi. Contohnya, Anda sudah belajar berjalan selama 20 tahun, tetapi masih bisa terjatuh. Saya pikir usaha kami tidak bisa disalahkan karena kami selalu memberi yang terbaik," kata Goh lagi.
(Baca juga: Tergabung dengan Indonesia pada Fase Grup, Ini yang Dilakukan Tim Basket Putra Korea Selatan)
Duet Goh V Shem/Tan Wee Kiong sempat merasakan puncak kejayaan pasca-meraih medali perak Olimpiade Rio 2016.
Meski tidak menjadi juara Olimpiade, Goh/Tan mampu menduduki posisi nomor satu dunia per 7 November 2016 atau sekitar tiga bulan setelah meraih perak di Rio de Janeiro.
Akan tetapi, inkonsistensi penampilan membuat peringkat dunia Goh/Tan perlahan menurun dan memaksa Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (Badminton Association of Malaysia/BAM) memisahkan mereka untuk sementara waktu.
Kini, mereka kembali menjadi pasangan ganda putra andalan Negeri Jiran dan diharapkan mampu meraih kejayaan pada Asian Games 2018.
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on