Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Cabang olahraga triatlon telah menjalani pelatnas sejak Februari 2018. Jauhari Johan dkk. bahkan sudah menjalani uji coba ke Filipina, pada Juli lalu.
Namun, hal itu bukan berarti pelatnas triatlon mulus dan punya bekal suntikan anggaran dari pemerintah. Nyatanya, meski sudah terdaftar sebagai kontingen Indonesia, kucuran dana pelatnas dari Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) belum juga turun.
Hal tersebut diakui oleh Manajer tim triatlon Indonesia, Armand van Kempen. Menurutnya, hingga saat ini pihak Kemenpora belum memberikan sepeserpun biaya anggaran yang telah dijanjikan sebesar Rp 3,5 miliar.
"Sejak mulai pelatnas hingga sekarang, pelatnas telah menghabiskan dana sekitar dua miliar rupiah. Itu sudah termasuk akomodasi, gaji atlet, pembelian peralatan sepeda, dan uji coba ke luar negeri," tutur Armand.
Armand mengaku rela merogoh kocek pribadi demi wajah triatlon Indonesia.
"Dana pelatnas saya tanggung sendiri. Saya hanya ingin menyelematkan triatlon dan nama baik bangsa Indonesia," ucap Armand.
(Baca juga: Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020 Akan Gunakan Teknologi Pengenal Wajah)
Menurut Armand, seharusnya Kemenpora tak perlu mempermasalahkan dualisme organisasi. Apalagi, PP FTI, sudah diakui KONI Pusat dan telah terdaftar sebagai anggota resmi Organisasi Triatlon Internasional (ITU).
Hingga berita ini diturunkan, pihak Kemenpora yang diwakili oleh Deputi IV Kemenpora, Mulyana, belum memberikan keterangan.